Ahok: Jakarta Akan Contek Brazil Atasi Kemacetan

"Kami ingin mencontoh Rio De Jainero yang sukses mengatasi kemacetan setelah bekerja sama dengan Google," kata Basuki Tjahaja Purnama.

oleh Ervina Anggraini diperbarui 21 Nov 2013, 13:06 WIB

Jumlah kendaraan dan kondisi jalan yang tidak sebanding kerap memicu kemacetan yang tak kunjung terselesaikan. Kondisi kendaraan umum yang tidak layak juga tidak mampu membujuk pengguna kendaraan pribadi untuk beralih ke moda transportasi umum.

Seiring dengan pertumbuhan pengguna ponsel pintar (smartphone), pilihan untuk menggunakan jalur alternatif melalui aplikasi navigasi pun kini mulai menjadi tren. Di sisi lain, pemerintah turut menggandeng pengembang aplikasi dalam menyelesaikan masalah kemacetan.

"Kami ingin mencontoh Rio De Jainero yang sukses mengatasi kemacetan setelah bekerja sama dengan Google. Kali ini Pemda DKI bekerja sama dengan aplikasi navigasi Waze," ucap Wakil Gubernur DKI Jakarta, Basuki Tjahaja Purnama di sela media briefing Waze di Hotel Gran Hyatt, Jakarta.

Kerjasama yang terjalin antara Pemda DKI dan Waze memudahkan sinkronisasi data yang dimiliki unit-unit pemerintah. Secara tidak langsung dengan adanya informasi titik-titik kemacetan, pemerintah juga dapat mengontrol jumlah kendaraan di suatu wilayah.

Sedangkan untuk kendaraan umum, pria yang akrab disapa Ahok ini juga menyebut bahwa saat ini bus Trans Jakarta juga sudah dibekali Global Positioning System (GPS). Dengan begitu penumpang dapat mengetahui berapa lama waktu dan seberapa jauh jarak tempuh.

"Setiap tahunnya Jakarta dibanjiri lebih dari 1 juta kendaraan dan jumlahnya akan terus bertambah, dengan begitu jumlah pengguna transportasi umum merasa lebih nyaman," tambah Ahok lagi. (vin/dew)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya