Buntut Penyadapan, Kedubes Australia Didemo 3 Ormas

Kendati demonstran belum terlihat di Kedubes Australia, sejumlah aparat kepolisian dan kendaraan barakuda sudah disiagakan.

oleh Ahmad Romadoni diperbarui 21 Nov 2013, 10:52 WIB
Penyadapan intelijen Amerika Serikat dan Australia kepada Indonesia mendapat reaksi keras Pemerintah Indonesia. Meski Perdana Menteri Australia Tony Abbott menyesali tindakan penyadapan ini, hingga kini belum juga menyatakan permintaan maaf secara resmi kepada Pemerintah Indonesia.

Tak hanya dari Pemerintahan Indonesia, penyadapan ini juga mendapat reaksi keras dari masyarkat Indonesia. Setelah beberapa lalu hacker Indonesia meretas sejumlah situs milik Austaralia, kini sejumlah massa akan mendemo Kedubes Australia yang beralamat di Jalan HR Rasuna Said, Kuningan, Jakarta Selatan.

Pantauan Liputan6.com siang ini, Kamis (21/11/2013), Jalan HR Rasuna Said menuju Mampang ditutup, tepatnya di depan kantor Kedutaan Besar Australia. Ini karena adanya aksi demonstrasi dari beberapa kelompok massa.

Kelompok massa yang berdemo antara lain dari FKPPI, Pemuda Panca Marga, dan Laskar Merah Putih. Jumlahnya sekitar 200 orang.

Sebanyak 2 unit kendaraan barracuda lengkap dengan kawat berduri juga telah disiagakan. Ratusan petugas kepolisian sudah melakukan apel siaga di sekitar Kedubes Australia.

Guna mengantisipai kemacetan lalu lintas, kepolisian pun telah melakukan pengalihan jalan. Kendaraan yang melintasi jalur lambat dari arah Manggarai maupun Menteng menuju Mampang ditutup. Pengendara dialihkan ke jalur cepat. (Rmn/Ism)

[Baca juga: Soal Penyadapan, Australia Tolak Minta Maaf ke Indonesia]

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya