Pasangan yang menikah lebih dari satu tahun sebaiknya berkonsultasi ke dokter kandungan dan kebidanan untuk mencari akar masalah yang dihadapi
"Satu tahun belum punya anak sebaiknya cek dan konsultasikan dengan ahlinya, yang benar-benar harus jalani program bayi tabung adalah kalau saluran telur si wanita tersumbat atau buntu, atau (pria) spermanya nol atau Azoospermia," ujar Vice Presiden BundaMedik dan CEO Morula Indonesia, Dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG, dalam acara Media Gathering 'Pencapaian Bayi Lahir ke 1.000 Melalui Program Fertilitas dengan Teknologi Berbantu di Klinik Morula IVF Indonesia' di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, ditulis Kamis (21/11/2013).
Dr. Ivan mengatakan bahwa pria Azoospermia atau yang jumlah spermanya kosong sama sekali masih bisa 'ditolong' sehingga bisa menghamili istrinya.
"Pria azoospermia bisa ditolong dengan menggunakan teknologi ICSI (Intra-cytoplasmic Sperm Injection), yang masuk ke dalam prosedur bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)," katanya.
Dengan teknologi ini, sperma yang nihil di air mani akan langsung dicari lewat jalan operasi di saluran sperma atau epididymis (testis). Kemudian sperma tersebut akan dibekukan dan langsung disuntikkan pada sel telur lewat proses bayi tabung.
Memang, peluang untuk berhasil menurut dr. Ivan hanya sedikit. "Kalau pria yang jumlah spermanya sedikit, masih bisa terjadi pembuahan natural, tapi peluangnya hanya 2 sampai 4 persen," katanya.
Peluang kehamilan bisa ditingkatkan dengan teknologi berbantu, inseminasi dan prosedur bayi tabung. "Jadi inseminasi meningkatkan peluang jadi 3 kali lipat. Nah, kalau bayi tabung peluangnya meningkat 20 hingga 25 persen," ujar dr. Ivan.
Program inseminasi dan bayi tabung telah dibuktikan keberhasilannya di Klinik Morula IVF Indonesia dengan 3.328 siklus program bayi tabung eengan menghasilkan 1.001 bayi.
"Setelah 15 tahun berkarya Morula IVF Indonesia dengan program teknologi reproduksi berbantu mampu mengatasi masalah pasangan yang sulit memiliki keturunan," kata Ivan.
(Mia/Abd)
"Satu tahun belum punya anak sebaiknya cek dan konsultasikan dengan ahlinya, yang benar-benar harus jalani program bayi tabung adalah kalau saluran telur si wanita tersumbat atau buntu, atau (pria) spermanya nol atau Azoospermia," ujar Vice Presiden BundaMedik dan CEO Morula Indonesia, Dr Ivan Rizal Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG, dalam acara Media Gathering 'Pencapaian Bayi Lahir ke 1.000 Melalui Program Fertilitas dengan Teknologi Berbantu di Klinik Morula IVF Indonesia' di RSU Bunda, Menteng, Jakarta, ditulis Kamis (21/11/2013).
Dr. Ivan mengatakan bahwa pria Azoospermia atau yang jumlah spermanya kosong sama sekali masih bisa 'ditolong' sehingga bisa menghamili istrinya.
"Pria azoospermia bisa ditolong dengan menggunakan teknologi ICSI (Intra-cytoplasmic Sperm Injection), yang masuk ke dalam prosedur bayi tabung atau In Vitro Fertilization (IVF)," katanya.
Dengan teknologi ini, sperma yang nihil di air mani akan langsung dicari lewat jalan operasi di saluran sperma atau epididymis (testis). Kemudian sperma tersebut akan dibekukan dan langsung disuntikkan pada sel telur lewat proses bayi tabung.
Memang, peluang untuk berhasil menurut dr. Ivan hanya sedikit. "Kalau pria yang jumlah spermanya sedikit, masih bisa terjadi pembuahan natural, tapi peluangnya hanya 2 sampai 4 persen," katanya.
Peluang kehamilan bisa ditingkatkan dengan teknologi berbantu, inseminasi dan prosedur bayi tabung. "Jadi inseminasi meningkatkan peluang jadi 3 kali lipat. Nah, kalau bayi tabung peluangnya meningkat 20 hingga 25 persen," ujar dr. Ivan.
Program inseminasi dan bayi tabung telah dibuktikan keberhasilannya di Klinik Morula IVF Indonesia dengan 3.328 siklus program bayi tabung eengan menghasilkan 1.001 bayi.
"Setelah 15 tahun berkarya Morula IVF Indonesia dengan program teknologi reproduksi berbantu mampu mengatasi masalah pasangan yang sulit memiliki keturunan," kata Ivan.
(Mia/Abd)