Disadap Australia, Dahlan Minta Bisnis Sapi BUMN Tetap Jalan

Aksi sadap Australia dipastikan tidak akan mempengaruhi proses bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan negara tersebut.

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 21 Nov 2013, 13:13 WIB
Memanasnya hubungan Indonesia dengan Australia pasca penyadapan yang dilakukan Intelijen Australia kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono serta sejumlah pejabat lain dipastikan tidak akan mempengaruhi proses bisnis Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dengan negara tersebut.

Menteri BUMN Dahlan Iskan memastikan proses bisnis sapi yang sudah dirancang olehnya akan tetap berjalan. Kisruh ini dinilai hanya berdampak pada hubungan yang lebih bersifat politik saja.

"Kan sapi nggak disadap. Itu kan pemerintah ke pemerintah, ini kan proyek bisnis ke bisnis. Negara antar negara boleh tegang, tapi sebaiknya bisnis harus jalan," ujar dia saat ditemui usai menggelar rapat pimpinan di PT Dok Koja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (21/11/2013).

Tak hanya masalah bisnis, Dahlan mengungkapkan hubungan kerjasama dalam bidang pendidikan sebaiknya juga tidak boleh dipengaruhi. Hal itu dikarenakan pendidikan menjadi bagian dari masa depan pribadi seseorang. "Misalnya mahasiswa yang di sana tetap harus belajar, bisnis harus tetap jalan," tegas Dahlan.

Seperti diketahui beberapa perusahaan berencana membeli sejumlah peternakan sapi di negeri Kanguru itu. Perusahaan perusahaan tersebut seperti PT Rajawali Nusantara Indonesia (persero), PT Pupuk Indonesia Holding Company dan PT Berdikari (persero).

RNI dan Pupuk Indonesia adalah 2 perusahaan yang intensitas pembicaraan rencana kepemilikan lahan sapi cukup tinggi hingga mencapai 1 juta hektar. (Yas/Nur)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya