Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) akan memiliki satu orang direktur utama termuda berjenis kelamin perempuan, untuk memimpin salah satu perusahaan milik negara.
Dia adalah Laily Prihatiningtyas yang akan memimpin PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Terpilihnya Laily setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Kementrian BUMN dalam Rapat Pimpinan hari ini di PT Dok Koja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta.
"Ada keputusan yang baik pagi ini, BUMN akan memilki Dirut baru umurnya 28 tahun dan wanita, paling muda," ungkap Dahlan, Kamis (21/11/2013).
Dahlan mengaku memilih Laily karena kekagumannya akan ilmu pengetahuan dan kinerjanya selama berada di Kementrian.
Dengan pengangkatan Laily, Dahlan juga mengisyaratkan generasi muda untuk terus mengembangkan diri sebab dirinya tidak akan segan-segan mengangkat sebagai petinggi perusahaan.
"Dia mampu karena pintar sekali, dan ini juga sebaga sinyal kepada generasi muda bahwa BUMN tidak segan-segan mengangkat generasi muda. Karena di swasta itu biasa anak 28 tahun menjadi Dirut," tutur dia.
Generasi muda ini ke depan, menurut Dahlan akan terus dikembangkan. Hal ini mengingat generasi tersbut merupakan generasi orang-orang yang memiliki jiwa pejuang.
"Dulu pabik gula kepalanya harus tua-tua karena syaratnya harus menjabat apa dulu berapa tahun, tapi sekarang tidak, sekarang anak muda bisa menjadi direktur," tutup mantan Direktur Utama PLN itu. (Yas/Nur)
Dia adalah Laily Prihatiningtyas yang akan memimpin PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko.
Terpilihnya Laily setelah melalui uji kelayakan dan kepatutan yang digelar Kementrian BUMN dalam Rapat Pimpinan hari ini di PT Dok Koja Bahari, Tanjung Priok, Jakarta.
"Ada keputusan yang baik pagi ini, BUMN akan memilki Dirut baru umurnya 28 tahun dan wanita, paling muda," ungkap Dahlan, Kamis (21/11/2013).
Dahlan mengaku memilih Laily karena kekagumannya akan ilmu pengetahuan dan kinerjanya selama berada di Kementrian.
Dengan pengangkatan Laily, Dahlan juga mengisyaratkan generasi muda untuk terus mengembangkan diri sebab dirinya tidak akan segan-segan mengangkat sebagai petinggi perusahaan.
"Dia mampu karena pintar sekali, dan ini juga sebaga sinyal kepada generasi muda bahwa BUMN tidak segan-segan mengangkat generasi muda. Karena di swasta itu biasa anak 28 tahun menjadi Dirut," tutur dia.
Generasi muda ini ke depan, menurut Dahlan akan terus dikembangkan. Hal ini mengingat generasi tersbut merupakan generasi orang-orang yang memiliki jiwa pejuang.
"Dulu pabik gula kepalanya harus tua-tua karena syaratnya harus menjabat apa dulu berapa tahun, tapi sekarang tidak, sekarang anak muda bisa menjadi direktur," tutup mantan Direktur Utama PLN itu. (Yas/Nur)
