Siapa Saja yang Rugi jika Bali Stop Jual Motor dan Mobil?

Produsen otomotif angkat suara soal langkah Pemprov Bali yang disebut Zero Growth untuk menghentikan sementara penjualan kendaraan.

oleh Nurmayanti diperbarui 21 Nov 2013, 17:18 WIB
Produsen otomotif angkat suara soal langkah Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bali yang disebut Zero Growth untuk menghentikan sementara penjualan kendaraan motor dan mobil di wilayahnya. demi mengurai kemacetan dan menekan laju pertumbuhan kepemilikan kendaraan bermotor.

Executive Vice President Director PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), Dionysius Beti, mengaku secara garis besar kebijakan Pemprov Bali ini dimengerti pelaku usaha. Namun, pemerintah diminta memperhatikan dampak dari Zero Growth yang lebih mengakar ke bawah.

Dia menyebutkan ada 3 pihak yang akan terdampak dari aturan ini. Ketiganya yakni konsumen, pengusaha diler dan pengusaha leasing kendaraan beserta pekerja mereka.

"Kebijakan gubernur ini kita mengerti sepanjang untuk atasi kemacetan. Namun ingin ada solusi lain seperti apa karena misalkan pertambahan kerja akan jalan terus," ujar dia saat berbincang dengan Liputan6.com, Kamis (21/11/2013).

Dia mencontohkan, dari sisi konsumen yang masih perlu mendapatkan layanan purna jual. Sementara jika Pemprov Bali jadi menjalankan aturan ini membuat pengusaha diler banyak yang pilih gulung tikar.

Maklum, selama ini pemasukan pengusaha diler yang utama dari penjualan motor, selain pelayanan perbaikan dan perawatan serta komponen kendaraan.

Nah, akibat dari banyak diler yang gulung tikar membuat konsumen pembeli motor di Bali yang sudah mencapai jutaan unit akan kesulitan saat mereka ingin melakukan perawatan kendaraannya.

Di sisi lain dampak ke diler dan leasing, menurut Dion, mereka akan memilih menutup usaha karena jika mengandalkan pendapatan dari pelayanan perawatan, perbaikan dan penjualan komponen tidaklah besar.

Dampak besarnya akan terjadi pemutusan hubungan kerja dari para pekerja diler dan perusahaan leasing. Jumlah pengangguran pun akan bertambah. "Jadi pengaruhnya besar," jelas dia.

Sementara pada produsen besarnya, menurut dia masih memiliki peluang jualan di wilayah lain yang pasarnya memang besar. Khusus Yamaha, penjualan motornya di Bali hanya berkontribusi 1% dari total penjualan nasional. Per bulan, penjualan motor Yamaha di Bali mencapai 2.500 sampai 3.000 unit.

Gubernur Pemprov Bali, Made Mangku Pastika pada Rabu (20/11/2013) menjelaskan, wacana Zero Growth dilakukan dengan menghentikan pembelian mobil dan sepeda motor baik dalam kondisi baru maupun seken.

Data Pemprov Bali menunjukan jumlah kendaraan yang beredar di wilayahnya sudah mencapai 2,7 juta unit kendaraan terdiri dari 2,1 juta unit motor dan 600 ribu unit mobil.

Kondisi ini, diperparah dengan laju pertumbuhan penduduk yang sudah mencapai 5 juta jiwa yang terdiri dari 4 juta orang warga Bali dan turis sebanyak 1 juta orang. Selama ini, fokus kemacetan di wilayah Bali berada di empat lokasi yakni Tabanan, Denpasar, Badung dan Gianyar. (Nur/Igw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya