Hubungan Indonesia dengan Australia tengah memanas karena masalah penyadapan. Masalah tersebut rupanya berdampak luas pada industri musik dangdut di Tanah Air.
Ricky Likoer, salah satu pedangdut yang biasa tampil di Negeri Kangguru terancam gagal menghibur penggemarnya di Australia. Sebab, ia sudah didapuk sebagai salah satu penyanyi yang akan mengisi acara malam pergantian tahun di Australia.
"Saya tidak menyalahkan Australia dan Indonesia untuk masalah ini. Tapi karena hubungan kedua negara memanas, imbasnya jadi buruk bagi musisi dangdut seperti saya," ucap Ricky kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Sejak lama, dikatakan Ricky, Australia menjadi pasar yang sangat menjanjikan bagi para pedangdut untuk memperkenalkan karya mereka. Berbeda dengan Indonesia, masyarakat Australia justru lebih menghargai dangdut.
"Bukan bermaksud membedakan negeri sendiri dengan Aussie. Tapi memang di sana dangdut itu ngetop banget. CD album saya di sana bisa laku keras kalau dijual. Di Indonesia musik dangdut kan masih diremehkan," tambahnya lagi.
Pelantun Binti Blady ini bahkan sudah berkali-kali tampil di Australia untuk menyanyikan dangdut di hadapan ribuan penonton.
"Di Australia musik hip hop, pop dan RnB itu biasa. Pas dangdut dibawain, itu yang nonton bisa ikutan joged, nggak pakai jaim-jaiman. Buat mereka, dangdut itu musik yang asyik katanya," tuntas dia.(Gie/Mer)
Ricky Likoer, salah satu pedangdut yang biasa tampil di Negeri Kangguru terancam gagal menghibur penggemarnya di Australia. Sebab, ia sudah didapuk sebagai salah satu penyanyi yang akan mengisi acara malam pergantian tahun di Australia.
"Saya tidak menyalahkan Australia dan Indonesia untuk masalah ini. Tapi karena hubungan kedua negara memanas, imbasnya jadi buruk bagi musisi dangdut seperti saya," ucap Ricky kepada Liputan6.com di Jakarta, Kamis (21/11/2013).
Sejak lama, dikatakan Ricky, Australia menjadi pasar yang sangat menjanjikan bagi para pedangdut untuk memperkenalkan karya mereka. Berbeda dengan Indonesia, masyarakat Australia justru lebih menghargai dangdut.
"Bukan bermaksud membedakan negeri sendiri dengan Aussie. Tapi memang di sana dangdut itu ngetop banget. CD album saya di sana bisa laku keras kalau dijual. Di Indonesia musik dangdut kan masih diremehkan," tambahnya lagi.
Pelantun Binti Blady ini bahkan sudah berkali-kali tampil di Australia untuk menyanyikan dangdut di hadapan ribuan penonton.
"Di Australia musik hip hop, pop dan RnB itu biasa. Pas dangdut dibawain, itu yang nonton bisa ikutan joged, nggak pakai jaim-jaiman. Buat mereka, dangdut itu musik yang asyik katanya," tuntas dia.(Gie/Mer)