Stok BBM Myanmar 2 Bulan, RI Cuma Punya 20 Hari

Indonesia harus meningkatkan stok bahan bakar minyak (BBM) demi menjaga ketahanan energi nasional.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 22 Nov 2013, 10:06 WIB
Indonesia harus meningkatkan stok bahan bakar minyak (BBM) demi menjaga ketahanan energi nasional. Saat ini stok BBM yang dimiliki Indonesia baru 20 hari dari total kebutuhan, sehingga jika hal buruk terjadi seperti perang, Indonesia hanya bisa memenuhi kebutuhan rakyatnya selama 20 hari.

Menurut Direktur Pemasaran dan Niaga Pertamina, Hanung Budya, kondisi sangat mengkhawatirkan.  Idealnya untuk mengamankan pasokan BBM, Indonesia memiliki stok BBM 2 bulan.

"Negara ASEAN lain seperti Myanmar saja punya stok BBM untuk 2 bulan, Singapura 3 bulan. Bahkan negara maju seperti Jepang itu punya stok 3 bulan, tidak hanya untuk BBM tapi juga gas dan elpiji," terang dia saat berbincang dengan Liputan6.com di Manokwari, Papua Barat, seperti ditulis Jumat (22/11/2013).

Hanung mengakui jumlah BBM yang distok memang terus menyusut. Pada 20 tahun lalu, stok BBM nasional sebanyak 35 hari. Hal itu disebabkan pertumbuhan konsumsi BBM nasional lebih cepat dari peningkatan infrastruktur. "Kalau tidak segera ditambah ini akan berbahaya," jelasnya.

Dia menyatakan peningkatan ketahanan nasional bisa dilakukan secara bertahap karena mahalnya biaya untuk membangun infrastruktur tangki BBM. Untuk membangun tangki BBM berkapasitas 1 kiloliter (kl) dibutuhkan dana US$ 700. 

Misalnya, untuk tahap I, ketersedian stok ditingkatkan menjadi 30 hari,maka perlu dibangun tangki timbun dengan kapasitas 6, 5 juta kl. Jika dikalkulasikan dibutuhkan dana US$ 4,55 miliar atau setara Rp 53,23 triliun (kurs: Rp 11.700 per dolar AS). "Jadi memang sangat mahal sekali," paparnya. (Ndw)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya