Ratusan anggota Front Pembela Islam (FPI) menggeruduk kantor Kedutaan Besar Australia untuk Indonesia di Jalan Rasuna Said Kavling 9A, Jakarta Selatan. Mereka memprotes penyadapan yang dilakukan intelijen negeri kanguru itu terhadap Presiden Susilo bambang Yudhoyono dan sejumlah pejabat Indonesia.
Pantauan Liputan6.com, (22/11/2013), massa FPI tiba sekitar pukul 14.50 WIB. Mereka langsung merapat ke depan pintu pagar kedubes yang dijaga ratusan aparat dari Brimob dan Sabhara Polda Metrojaya. Massa FPI langsung melempari Gedung Kedubes Australia dengan telur busuk.
Aksi lempar telur busuk tersebut langsung dicegah oleh ratusan polisi yang sudah siap dengan tameng dan kayu. Kejadian itu sempat menimbulkan kericuhan, karena massa FPI tak terima aksi lempar telur mereka dihalangi polisi.
Namun kericuhan itu hanya berlangsung sebentar, saling dorong antara massa FPI dengan polisi mereda karena baik dari pihak FPI maupun polisi saling menahan diri dengan instruksi komando masing-masing.
Aksi demonstrasi saat ini masih berlangsung, dan ketegangan sudah mereda. Pada saat yang hampir bersamaan juga telah tiba massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kedubes Australia. Jumlah massa di depan kantor kedubes semakin banyak.
Selain itu, keberadaan massa FPI menimbulkan kemacetan parah di jalur lambat yang ada di jalan raya Kuningan dan Jalan raya Rasuna said menuju arah Mampang dari depan Gedung KPK.
Penyadapan intelijen Australia terhadap SBY dan sejumlah pejabat Indonesia memang memancing kemarahan sebagian warga Indonesia. Sejumlah kalangan mendesak Australia meminta maaf kepada Indonesia atas penyadapan 15 hari pada kurun 2009 itu. (Eks/Ism)
Pantauan Liputan6.com, (22/11/2013), massa FPI tiba sekitar pukul 14.50 WIB. Mereka langsung merapat ke depan pintu pagar kedubes yang dijaga ratusan aparat dari Brimob dan Sabhara Polda Metrojaya. Massa FPI langsung melempari Gedung Kedubes Australia dengan telur busuk.
Aksi lempar telur busuk tersebut langsung dicegah oleh ratusan polisi yang sudah siap dengan tameng dan kayu. Kejadian itu sempat menimbulkan kericuhan, karena massa FPI tak terima aksi lempar telur mereka dihalangi polisi.
Namun kericuhan itu hanya berlangsung sebentar, saling dorong antara massa FPI dengan polisi mereda karena baik dari pihak FPI maupun polisi saling menahan diri dengan instruksi komando masing-masing.
Aksi demonstrasi saat ini masih berlangsung, dan ketegangan sudah mereda. Pada saat yang hampir bersamaan juga telah tiba massa dari Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) di Kedubes Australia. Jumlah massa di depan kantor kedubes semakin banyak.
Selain itu, keberadaan massa FPI menimbulkan kemacetan parah di jalur lambat yang ada di jalan raya Kuningan dan Jalan raya Rasuna said menuju arah Mampang dari depan Gedung KPK.
Penyadapan intelijen Australia terhadap SBY dan sejumlah pejabat Indonesia memang memancing kemarahan sebagian warga Indonesia. Sejumlah kalangan mendesak Australia meminta maaf kepada Indonesia atas penyadapan 15 hari pada kurun 2009 itu. (Eks/Ism)