FPI Bakar Bendera Australia di Depan Kedubes

Bendera Australia itu diletakkan di aspal, kemudian disulut api.

oleh Liputan6 diperbarui 22 Nov 2013, 15:38 WIB
Setelah melempari Kantor Kedutaan Besar Australia dengan telur busuk, massa Front Pembela Islam (FPI) membakar bendera negeri kanguru itu. Aksi di Jalan Rasuna Said Kavling 9A, Jakarta Selatan, itu dilakukan sebagai protes atas penyadapan intelijen Australia terhadap Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.

Pantauan Liputan6.com, Jumat (22/11/2013), massa FPI berkerumun di lokasi pembakaran bendera Australia tersebut. Bendera Australia itu diletakkan di aspal, kemudian disulut api. Bendera itu pun terbakar dan mengepulkan asap.

Sekitar 700 anggota FPI sempat terlibat saling dorong dengan polisi karena aksi lempar telur busuk dihalangi. Namun kericuhan mereda setelah kedua pihak menahan diri atas instruksi komando masing-masing.

Sama dengan massa yang melakukan aksi demonstrasi sebelumnya, FPI menuntut pemerintah segera mengusir pejabat kedutaan besar Australia yang masih berada di Indonesia dan secepat mungkin memutuskan hubungan diplomatik.

"Bakar benderanya. Kita tidak butuh Australia. Tidak ada ruginya Indonesia tak berteman dengan Australia. Usir!" kata orator FPI di atas mobil komando.

Tak hanya itu, massa FPI meminta kepada pihak kepolisian agar tak menghalangi aksinya dan meminta difalitasi untuk bertemu dengan pihak Kedutaan Australia. "Saya mohon nih Pak Polisi, kalau tidak bisa memfalitasi kami jauh-jauh ke Australia sana, ya di sini kan bisa fasilitasi kami," teriak orator lagi.

Aksi demonstrasi saat ini masih berlangsung, dan ketegangan sudah mereda. Keberadaan massa FPI menimbulkan kemacetan parah di jalur lambat yang ada di Jalan Raya Kuningan dan Jalan Raya Rasuna said menuju arah Mampang dari depan Gedung KPK. (Eks/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya