Liputan6.com, Jakarta: Sejak berdiri di Indonesia, PT BHP Steel Indonesia dan PT BHP Steel Lysaght Indonesia menjadi perusahaan lapis baja terdepan. Dalam perkembangannya, kedua anak perusahaan PT BlueScope Steel Limited ini konsisten mempertahankan komitmennya menyempurnakan pelayanan pada pelanggan dan melahirkan solusi inovatif di bidang lapis baja.
Kini, keduanya berganti nama menjadi PT BlueScope Steel Indonesia dan PT BlueScope Lysaght Indonesia. Keputusan ini berdasarkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia per 27 Januari 2004 untuk PT BlueScope Steel Indonesia dan PT BlueScope Lysaght Indonesia sejak 26 Januari 2004. "Kami pikir nama ini lebih mencitrakan masa depan yang lebih cerah," kata Presiden Direktur PT BlueScope Steel Indonesia Rob Crawford di Jakarta, baru-baru ini.
Belum lama berselang, BlueScope Steel Indonesia juga membuka fasilitas pengecatan lembar baja terbaru senilai 7,94 juta dolar Australia atau sekitar Rp 50,8 miliar di Cilegon, Banten. Fasilitas ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi coated painting line (CPL) dari 25 ribu ton menjadi 55 ribu ton per tahun. "Kami berupaya meningkatkan kesempatan untuk perkembangan usaha hilir, sejalan dengan upaya perusahaan memperbesar jangkauan usaha hingga Amerika Utara dan Cina," kata Crawford.
Pengembangan usaha ini disambut Direktur Jenderal Ilmiah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Subagyo. Menurut dia, ini adalah bukti iklim investasi dan bisnis di Tanah Air masih menjanjikan. "Saya harap BlueSCope makin hari makin maju," ucap Subagyo.
Cikal bakal Blue Scope Steel Indonesia sebenarnya dimulai lebih dari tiga dekade silam melalui dua anak perusahaan BlueScope Steel Limited yang berkantor pusat di Australia. Akhir 2002, perusahaan ini meningkatkan nilai investasi kepemilikan sahamnya bersama PT Krakatau Steel Indonesia dari 74 persen menjadi 100 persen.(ZAQ)
PT BlueScope Steel Indonesia
Deutsche Bank Building Lantai Tujuh, Suite 701
Jalan Imam Bonjol Nomor 80, Jakarta Pusat 10310
Telepon (021) 3983-1600
Faksmili (021) 3983-1601
Kini, keduanya berganti nama menjadi PT BlueScope Steel Indonesia dan PT BlueScope Lysaght Indonesia. Keputusan ini berdasarkan persetujuan Menteri Kehakiman dan Hak Asasi Manusia per 27 Januari 2004 untuk PT BlueScope Steel Indonesia dan PT BlueScope Lysaght Indonesia sejak 26 Januari 2004. "Kami pikir nama ini lebih mencitrakan masa depan yang lebih cerah," kata Presiden Direktur PT BlueScope Steel Indonesia Rob Crawford di Jakarta, baru-baru ini.
Belum lama berselang, BlueScope Steel Indonesia juga membuka fasilitas pengecatan lembar baja terbaru senilai 7,94 juta dolar Australia atau sekitar Rp 50,8 miliar di Cilegon, Banten. Fasilitas ini ditujukan untuk meningkatkan kapasitas produksi coated painting line (CPL) dari 25 ribu ton menjadi 55 ribu ton per tahun. "Kami berupaya meningkatkan kesempatan untuk perkembangan usaha hilir, sejalan dengan upaya perusahaan memperbesar jangkauan usaha hingga Amerika Utara dan Cina," kata Crawford.
Pengembangan usaha ini disambut Direktur Jenderal Ilmiah Departemen Perindustrian dan Perdagangan Subagyo. Menurut dia, ini adalah bukti iklim investasi dan bisnis di Tanah Air masih menjanjikan. "Saya harap BlueSCope makin hari makin maju," ucap Subagyo.
Cikal bakal Blue Scope Steel Indonesia sebenarnya dimulai lebih dari tiga dekade silam melalui dua anak perusahaan BlueScope Steel Limited yang berkantor pusat di Australia. Akhir 2002, perusahaan ini meningkatkan nilai investasi kepemilikan sahamnya bersama PT Krakatau Steel Indonesia dari 74 persen menjadi 100 persen.(ZAQ)
PT BlueScope Steel Indonesia
Deutsche Bank Building Lantai Tujuh, Suite 701
Jalan Imam Bonjol Nomor 80, Jakarta Pusat 10310
Telepon (021) 3983-1600
Faksmili (021) 3983-1601