Program Bayi Tabung, Sekarang Cukup 2 Minggu

Embrio hasil program bayi tabung yang tidak ditanam di rahim masih bisa disimpan hingga maksimal lima tahun setelah itu dikembalikan.

oleh Kusmiyati diperbarui 23 Nov 2013, 12:00 WIB
Teknologi kedokteran telah berkembang pesat. Kemajuan tersebut berperan dalam peningkatan hasil program penanganan infertilitas secara modern misalnya bayi tabung.

Menurut Vice president BundaMedik dan CEO Morula IVF Indonesia, dr Ivan Sini, MD, FRANZCOG, GDRM, SpOG berkembangnya teknologi memudahkan dan mempercepat seluruh proses program bayi tabung.

"Kalau dulu program bayi tabung membutuhkan waktu tiga bulan tapi kini tidak lagi butuh waktu lama cukup dua minggu," kata dr. Ivan, ditulis Jumat (22/11/2013).

Menurut Ivan pengambilan telur tidak perlu melalui pembedahan, cukup dengan kateter khusus, pasien hanya dibius ringan sekitar 20 menit tanpa luka. Setelah itu telur kemudian dibuahi oleh sperma di cawan laboratorium sebelum bertumbuh menjadi embrio.

"Proses tersebut hanya butuh waktu 3 sampai 5 hari sebelum embrio ditanam di rahim ibu. Dua minggu setelahnya, pasien sudah bisa mengetahui apakah positif hamil atau tidak. Embrio yang berkualitas bagus lebih dari satu," kata Ivan.

Seperti yang diakui ibu yang menjalani program bayi tabung, Menus Soedibyo (48). "Saat program embrio saya yang berkualitas ada 12 embrio kemudian yang ditanam tiga embrio sisanya masih disimpan di mesin pembeku. Alhamdulillah dari tiga yang berhasil bertahan dua embrio," kata Ibu dari Mahaputeri dan Mahaputera.

Embrio yang tidak ditanam di rahim masih bisa disimpan hingga maksimal lima tahun. Jika ingin kembali hamil, orangtua tak perlu menjalani proses dari awal dan bisa memanfaatkan embrio beku yang disimpan dalam embrio storage.

"Embrio yang tersisa kami simpan sampai jangka waktu lima tahun, setelah lima tahun kami akan mengembalikannya kepada orangtua. Biasanya embrio yang keluar dari mesin itu otomatis tidak hidup," kata Ivan.

Biaya yang dibutuhkan untuk program inseminasi di Klinik Morula IVF Indonesia sekitar Rp. 5 juta sampai Rp. 7 juta. Sedangkan untuk program bayi tabung berkisar Rp. 41 juta sampai Rp. 60 juta.

"Dengan adanya paket program senyum 1.000 bayi atas dasar rasa bahagia kami berhasil membantu proses kelahiran 1001 bayi tabung, maka harga yang ditawarkan sekitar Rp. 41 juta sampai Rp. 60 juta," kata Ivan.

(Mia/Abd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya