Sam Poo Kong, Wisata Unik di Kota Semarang

Semarang. Kota yang dikenal sebagai kota lumpia ini memiliki banyak pilihan "paket wisata" bagi wisatawan.

oleh Liputan6 diperbarui 24 Nov 2013, 10:54 WIB
Citizen6, Semarang: Pesona wisata menjadi salah satu daya tarik dari Provinsi Jawa Tengah, termasuk ibukotanya, Semarang. Kota yang dikenal sebagai kota lumpia ini memiliki banyak pilihan "paket wisata" bagi wisatawan. Mulai dari wisata kuliner hingga tempat tempat wisata. Salah satunya Kelenteng Sam Poo Kong.

Oleh warga Semarang, Sam Poo Kong atau yang lebih dikenal dengan gedong batu merupakan kelenteng yang ada di kawasan utara kota Semarang. Kelenteng yang sudah berdiri sejak tahun 1700an itu merupakan kelenteng tertua di Kota Semarang. Kelenteng ini juga memiliki sejarah yang unik. Kelenteng ini dibangun untuk mengingat laksamana Zheng He (Cheng Ho) dari Cina yang sempat berhenti di pantai Semarang dan singgah di kawasan Kelenteng.

Kawasan Sam Poo Kong terdiri dari 5 bangunan utama. Kelima bangunan itu adalah kelenteng Sam Poo Kong, tho tee kong, Kelenteng Kyai Juru Mudi, Kelenteng Kyai Jangkar, dan Kelenteng Kyai Cundrik Bumi. Bangunan utamanya berbentuk sebuah altar berisi peninggalan Laksamana Cheng Ho. Di depan altar juga terdapat patung Laksamana Cheng Ho setinggi kurang lebih 15 meter.

Kelenteng Sam Poo Kong juga menjadi pilihan bagi para wisatawan yang ingin berlibur di Semarang. Menurut Tono, Juru parkir di Kelenteng Sam Poo Kong, pada hari biasa, yaitu Senin-Jumat sekitar 100 hingga 200 orang dan meningkat di akhir pekan. Ia menambahkan bahwa pengunjung mencapai titik puncak saat ada libur panjang sekolah dan saat hari raya imlek. Pada saat imlek banyak pagelaran-pagelaran seperti kesenian Barongsai dan festival budaya lainnya.

Bagaimana, apakah Kelenteng Sam Poo Kong dapat menjadi salah satu pilihan yang tepat untuk mengisi akhir pekan anda? Hanya dengan membayar tiket masuk sebesar Rp 3 ribu, Anda bisa menikmati keindahan kelenteng berarsitektur Chinese-Jawa ini. Selamat berakhir pekan! (Aditya Fahmi/mar)

Aditya Fahmi Nurwahid adalah pewarta warga.

Mulai 18 November-29 November ini, Citizen6 mengadakan program menulis bertopik "Guruku Idolaku". Dapatkan merchandise menarik dari Liputan6.com bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya