5 Mitos Belanja Online yang Masih Menghantui Konsumen RI

Hampir separuh dari masyarakat Indonesia khawatir dengan transaksi belanja online. Kekhawatiran ini justru dipicu mitos yang keliru.

oleh Syahid Latif diperbarui 24 Nov 2013, 19:32 WIB
Perkembangan eCommerce di dunia terus berkembang pesar. Tren berjualan lewat media internet atau biasa disebut Online Shopping juga mulai banyak mewabah i Indonesia. Survei terbaru dari Visa Indonesia bahkan menunjukan 76% respondennya mengaku pernah berbelanja lewat online shopping.

Meski berkembang pesat, industri online shopping di tanah air diakui masih menghadapi berbagai kendala. Pasalnya, hampir separuh dari responden Visa mengaku masih khawatir dengan aktivitasnya berbelanja lewat online shopping.

Ellyana Fuad, Presiden Direktur PT Visa Indonesia dalam keterangan tertulisnya, Minggu (24/11/2013) menjelaskan kekhawatiran konsumen online shopping ini umumnya terjadi karena kesalahpahaman dari masyarakat. "Responden ini memiliki kekhawatiran yang sebenarnya merupakan kesalahpahaman ataupun mitos, seputar online shopping," katanya.

Berikut adalah lima mitos belanja Online Shoping yang ditemukan Cisa Indonesia:

Mitos 1: Berbelanja di toko tradisional lebih nyaman dibandingkan dengan online shopping

Faktanya: Masyarakat tidak perlu lagi melewati kemacetan di Jakarta untuk berbelanja. Dengan online shopping, masyarakat dapat berbelanja dengan nyaman dari rumah. Selain itu, online shopping juga menawarkan berbagai barang-barang menarik, bahkan yang tidak tersedia di toko tradisional  serta kemudahan lebih, dibandingkan dengan berbelanja di toko tradisional.

Buka selama 24 jam 7 hari seminggu, hanya dengan mengklik tetikus (mouse) komputer, pembeli dapat bertransaksi belanja, dimanapun dan kapanpun, termasuk juga untuk membeli barang-barang yang sulit ditemui di toko tradisional. Semua barang belanjaan tersebut juga dapat  diantar langsung sampai ke rumah konsumen.

Mitos 2: Online shopping lebih mahal dibandingkan toko tradisional

Faktanya: Online shopping membuka akses publik ke pasar global, memberikan masyarakat kebebasan lebih dalam memilih barang yang diinginkan. Kemampuan untuk membandingkan berbagai produk, layanan dan harga dari beragam toko di seluruh dunia akan membantu dalam membuat keputusan pembelian yang terbaik dan juga dalam menemukan berbagai diskon dan promo.

Masyarakat akan dapat menemukan berbagai penawaran super yang akan tetap lebih murah dibandingkan toko lokal, bahkan setelah kita menambahkan biaya ongkos kirim, pajak, dan sebagainya.

Mitos 3: Saya tidak bisa menggunakan kartu debit kita secara online

Faktanya: Kartu debit Visa (baru dari beberapa bank penerbit) dapat digunakan dalam bertransaksi secara online, dengan keamanan yang sama dengan saat digunakan di transaksi lainnya. Kartu debit Visa juga dilengkapi dengan layanan Verified by Visa (VbV). Dengan layanan ini, nasabah dapat terhindar dari berbagai risiko dengan menambahkan lapisan pengaman tambahan melalui otentifikasi secara online, sehingga keamanan nasabah dalam bertransaksi akan tetap terjaga.

Mitos 4: Banyak online shopping di luar negeri yang tidak melayani pengiriman ke Indonesia

Faktanya: Terdapat banyak layanan jasa pengiriman seperti BorderFree, yang merupakan layanan pengiriman yang mudah untuk digunakan. Layanan ini memiliki alamat di luar negeri, seperti di Amerika, Inggris, Jepang, atau Cina, dan para retailer dapat mengirimkan barang belanjaan ke alamat tersebut. Setelah sampai ke alamat mereka, barulah mereka akan mengumpulkan dan mengepak ulang barang belanjaan Anda untuk kemudian dikirimkan ke alamat Anda masing-masing.

Mitos 5: Berbelanja di toko online internasional kurang aman dan kurang nyaman dibandingkan di toko lokal

Faktanya: Online shopping membuka pasar global kehadapan masyarakat, yang mana memberikan publik akses lebih kepada beragam produk, diskon, dan promo dari AS, Inggris, Jepang, maupun Cina. Banyak dari penawaran tersebut tidak bisa ditemukan di toko-toko lokal di Indonesia. Beberapa dari merek-merek ini bahkan memberikan diskon lebih bagi para pemegang kartu kredit Visa.
(Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya