Lingkaran Survei Indonesia (LSI) melakukan survei untuk melihat tingkat pengenalan peserta konvensi capres Partai Demokrat dibandingkan dengan capres dari partai lain. Hasilnya, peserta konvensi kurang dikenal. Bahkan, ketika disandingkan dengan nama Jokowi, peserta konvensi kalah pamornya.
"Jokowi itu masuk capres wacana, karena belum ada inisiatif untuk usung dia dan belum ada kejelasan partai. Bisa dibilang peserta konvensi kalah pamor dengan Jokowi," ujar peneliti LSI Rully Akbar, di gedung LSI, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Dari survei yang dirilis LSI hari ini, kandidat capres dari partai lain seperti Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Wiranto, dan Hatta Rajasa memiliki tingkat pengenalan sebesar 70%.
"Sedangkan, nama-nama peserta konvensi seperti Dahlan Iskan, Marzuki Alie, Pramono Edhie, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Sinyo Sarundajang, Ali Masykur Musa, Endriantono masih di bawah 60% tingkat pengenalanannya," kata Rully.
Survei dilakukan pada 12 September sampai 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1.200 responden. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9%.
Akibat kurang dikenal publik, Rully melihat ada kerugian pada pemenang konvensi capres Demokrat. "Mereka berpotensi tidak dilirik sebagai cawapres karena tokoh konvensi dinilai tidak mampu mendongkrat elektabilitas partai." (Ism/Mut)
"Jokowi itu masuk capres wacana, karena belum ada inisiatif untuk usung dia dan belum ada kejelasan partai. Bisa dibilang peserta konvensi kalah pamor dengan Jokowi," ujar peneliti LSI Rully Akbar, di gedung LSI, Jakarta, Minggu (24/11/2013).
Dari survei yang dirilis LSI hari ini, kandidat capres dari partai lain seperti Megawati Soekarnoputri, Aburizal Bakrie, Prabowo Subianto, Joko Widodo, Wiranto, dan Hatta Rajasa memiliki tingkat pengenalan sebesar 70%.
"Sedangkan, nama-nama peserta konvensi seperti Dahlan Iskan, Marzuki Alie, Pramono Edhie, Gita Wirjawan, Hayono Isman, Anies Baswedan, Dino Patti Djalal, Irman Gusman, Sinyo Sarundajang, Ali Masykur Musa, Endriantono masih di bawah 60% tingkat pengenalanannya," kata Rully.
Survei dilakukan pada 12 September sampai 5 Oktober 2013 di 33 Provinsi di Indonesia dengan menggunakan 1.200 responden. Survei ini menggunakan wawancara tatap muka. Metode yang digunakan multistage random sampling, dengan margin of error sebesar 2,9%.
Akibat kurang dikenal publik, Rully melihat ada kerugian pada pemenang konvensi capres Demokrat. "Mereka berpotensi tidak dilirik sebagai cawapres karena tokoh konvensi dinilai tidak mampu mendongkrat elektabilitas partai." (Ism/Mut)