Industri smartphone kian ketat dengan semakin banyaknya produsen perangkat canggih yang terlibat. Persaingan di pasar smartphone global ternyata juga berdampak pada persaingan di pasar chipset.
Qualcomm yang selama ini dikenal sebagai perusahaan pembuat chipset perangkat mobile populer dunia dilaporkan juga turut terkena imbasnya. Perusahaan asal Amerika Serikat itu baru saja mengumumkan rencana strategisnya tahun depan untuk meraup keuntungan. Salah satunya adalah dengan pengurangan jumlah karyawan.
Pengurangan karyawan akan dilakukan Qualcomm sebagai langkah pertahanan dari tingginya tensi persaingan yang terjadi dalam bisnis perangkat mobile belakangan ini. Hal ini diungkapkan langsung oleh Paul Jacobs selaku CEO Qualcomm.
Dilansir Intomobile yang Liputan6.com kutip, Senin (25/11/2013), Jacobs menyatakan di tahun depan perusahaannya akan memprioritaskan investasi dengan tetap berfokus pada pertumbuhan perusahaan. Kontrol pada pengeluaran dengan cara mengurangi jumlah karyawan menjadi opsi utama yang akan dilakukan Qualcomm.
Pengurangan karyawan, seperti kata Jacobs, akan difokuskan di lini manajemen. Meskipun demikian, Qualcomm memberikan sinyal bakalan mengurangi karyawan yang ada di beberapa departemen.
Hasil yang kurang memuaskan di kuartal akhir tahun ini disinyalir menjadi faktor utama penyebab perampingan karyawan yang dilakukan Qualcomm. Persaingan terasa semakin berat dengan munculnya sejumlah produsen chip murah, semisal MediaTek, diklaim sangat mempengaruhi angka penjualan chip besutan Qualcomm.
Tak hanya itu, langkah sebagian produsen smartphone kenamaan seperti Samsung dan Apple yang telah membuat chipset sendiri ikut mempengaruhi buruknya penjualan chip Qualcomm di akhir tahun 2013 ini. (den/dhi)
Qualcomm yang selama ini dikenal sebagai perusahaan pembuat chipset perangkat mobile populer dunia dilaporkan juga turut terkena imbasnya. Perusahaan asal Amerika Serikat itu baru saja mengumumkan rencana strategisnya tahun depan untuk meraup keuntungan. Salah satunya adalah dengan pengurangan jumlah karyawan.
Pengurangan karyawan akan dilakukan Qualcomm sebagai langkah pertahanan dari tingginya tensi persaingan yang terjadi dalam bisnis perangkat mobile belakangan ini. Hal ini diungkapkan langsung oleh Paul Jacobs selaku CEO Qualcomm.
Dilansir Intomobile yang Liputan6.com kutip, Senin (25/11/2013), Jacobs menyatakan di tahun depan perusahaannya akan memprioritaskan investasi dengan tetap berfokus pada pertumbuhan perusahaan. Kontrol pada pengeluaran dengan cara mengurangi jumlah karyawan menjadi opsi utama yang akan dilakukan Qualcomm.
Pengurangan karyawan, seperti kata Jacobs, akan difokuskan di lini manajemen. Meskipun demikian, Qualcomm memberikan sinyal bakalan mengurangi karyawan yang ada di beberapa departemen.
Hasil yang kurang memuaskan di kuartal akhir tahun ini disinyalir menjadi faktor utama penyebab perampingan karyawan yang dilakukan Qualcomm. Persaingan terasa semakin berat dengan munculnya sejumlah produsen chip murah, semisal MediaTek, diklaim sangat mempengaruhi angka penjualan chip besutan Qualcomm.
Tak hanya itu, langkah sebagian produsen smartphone kenamaan seperti Samsung dan Apple yang telah membuat chipset sendiri ikut mempengaruhi buruknya penjualan chip Qualcomm di akhir tahun 2013 ini. (den/dhi)