PT Perusahaan Listrik Negara/PLN (Persero) menawarkan kupon bunga obligasi di kisaran 9%-9,6% dari penawaran obligasi tahap II tahun 2013 senilai Rp 1,24 triliun.
Obligasi itu terbagi dari dua seri yaitu seri A dan seri B. Seri A dengan jumlah pokok senilai Rp 593 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu lima tahun.
Seri B dengan jumlah pokok senilai Rp 651 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,6% per tahun dengan jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan bunga obligasi pertama dibayarkan pada 10 Maret 2014. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (25/11/2013).
Selain itu, perseroan juga menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahap II tahun 2013 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 429 miliar.
Sukuk ijarah ini diawarkan dalam dua seri. Pertama, seri A sisa imbalan ijarah sebesar Rp 321 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 90 juta per Rp 1 miliar dengan jangka waktu lima tahun.
Lalu, kedua seri B dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 108 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 96 miliar per Rp 1 miliar per tahun dengan jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap triwulan dengan cicilan imbalan ijarah pertama akan dibayarkan pada 10 Maret 2014.
Dana hasil penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahap II tahun 2013 ini akan digunakan untuk kegiatan investasi jaringan transmisi di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Adapun obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan ini telah mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan idAAA (sy).
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah antara lain PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Sementara itu, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai wali amanat obligasi dan sukuk ijarah.
Jadwal penawaran obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan ini antara lain tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2013, masa penawaran pada 4-5 Desember 2013, masa penjatahan pada 6 Desember 2013.
Sementara itu, masa distribusi obligasi dan sukuk ijarah secara elektronik dilakukan pada 10 Desember 2013, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Desember 2013.
PLN menawarkan obligasi berkelanjutan I dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 10 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN dengan target sisa imbalan ijarah yang akan dihimpun sebesar Rp 2 triliun.
Pada tahap I tahun 2013, perseroan telah menawarkan obligasi senilai Rp 879 miliar dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahun 2013 senilai Rp 121 miliar. (Ahm)
Obligasi itu terbagi dari dua seri yaitu seri A dan seri B. Seri A dengan jumlah pokok senilai Rp 593 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9% per tahun dengan jangka waktu lima tahun.
Seri B dengan jumlah pokok senilai Rp 651 miliar dengan tingkat bunga tetap sebesar 9,6% per tahun dengan jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi.
Bunga obligasi dibayarkan setiap triwulan dengan bunga obligasi pertama dibayarkan pada 10 Maret 2014. Demikian mengutip dari keterangan yang diterbitkan, Senin (25/11/2013).
Selain itu, perseroan juga menawarkan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahap II tahun 2013 dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 429 miliar.
Sukuk ijarah ini diawarkan dalam dua seri. Pertama, seri A sisa imbalan ijarah sebesar Rp 321 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 90 juta per Rp 1 miliar dengan jangka waktu lima tahun.
Lalu, kedua seri B dengan sisa imbalan ijarah sebesar Rp 108 miliar dengan cicilan imbalan ijarah sebesar Rp 96 miliar per Rp 1 miliar per tahun dengan jangka waktu 10 tahun sejak tanggal emisi. Cicilan imbalan ijarah dibayarkan setiap triwulan dengan cicilan imbalan ijarah pertama akan dibayarkan pada 10 Maret 2014.
Dana hasil penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahap II tahun 2013 ini akan digunakan untuk kegiatan investasi jaringan transmisi di Sumatra, Jawa, Bali, Sulawesi, Maluku, dan Papua.
Adapun obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan ini telah mendapatkan peringkat idAAA dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) dan idAAA (sy).
Perseroan telah menunjuk penjamin pelaksana emisi obligasi dan sukuk ijarah antara lain PT Bahana Securities, PT Danareksa Sekuritas, PT Mandiri Sekuritas, dan PT Standard Chartered Securities Indonesia. Sementara itu, PT Bank Permata Tbk bertindak sebagai wali amanat obligasi dan sukuk ijarah.
Jadwal penawaran obligasi dan sukuk ijarah berkelanjutan ini antara lain tanggal efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 27 Juni 2013, masa penawaran pada 4-5 Desember 2013, masa penjatahan pada 6 Desember 2013.
Sementara itu, masa distribusi obligasi dan sukuk ijarah secara elektronik dilakukan pada 10 Desember 2013, dan pencatatan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 11 Desember 2013.
PLN menawarkan obligasi berkelanjutan I dengan target dana yang akan dihimpun sebesar Rp 10 triliun dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN dengan target sisa imbalan ijarah yang akan dihimpun sebesar Rp 2 triliun.
Pada tahap I tahun 2013, perseroan telah menawarkan obligasi senilai Rp 879 miliar dan sukuk ijarah berkelanjutan I PLN tahun 2013 senilai Rp 121 miliar. (Ahm)