Sekolah Ambruk, Jokowi: Kontraktor Main-main... Coret!

Jokowi menegaskan tiap pihak harus mengontrol gedung sekolah, mulai kepala sekolah sampai kontraktor yang mengerjakan.

oleh Andi Muttya Keteng diperbarui 25 Nov 2013, 19:16 WIB
Sejumlah gedung sekolah dasar di Ibukota ambruk ketika masih dalam tahap renovasi. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan, selain tanggung jawab suku dinas maupun pihak sekolah, yang perlu diperhatikan adalah kontraktor yang membangun gedung tersebut. Apabila kontraktor dinyatakan bermasalah, maka Pemprov DKI tidak akan kerja sama lagi dengan perusahaan itu.

"Kalau sudah seperti itu, sudah saya sampaikan dari dulu, black list, coret! Sudah bahaya, membahayakan murid, membahayakan siswa," kata pria yang akrab disapa Jokowi itu di Balaikota, Jakarta, Senin (25/11/2013).

Maka yang diperlukan, menurut mantan Walikota Surakarta itu, seharusnya ada manajemen kontrol yang baik, dari kepala sekolah, suku dinas pendidikan, kadis pendidikan, juga kontraktor yang mengerjakan.

"Semuanya harus mengontrol," tegas politisi PDIP itu.

Ia mengatakan, kontraktor yang mengerjakan proyek renovasi gedung sekolah dasar sudah memiliki kualifikasi. Namun Jokowi mengakui memang masih perlu pengawasan atau pengawalan dalam pengerjaan tersebut.

"Harus diawasi. Kalau di lapangan enggak dikontrol ya seperti itu. Manajemen apa pun enggak ada kontrol, enggak ada pengawasan, ya pasti main-main," cetusnya.

Ada 5 kejadian sekolah ambruk selama pemerintahan Jokowi. SDN 03 Rawamangun dan SDN 02 Cijantung yang ambruk saat masih dalam proses renovasi beberapa waktu lalu. Begitu juga bangunan SDN 20 Kramat Jati. Kemudian, insiden terbaru terjadi terhadap gedung SDN 01 Pagi dan 02 Petang Rawa Terate yang ambruk pada Jumat 22 November lalu. (Alv/Sss)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya