Gara-gara tersambar petir, Bandar Udara Sangia Nibandera yang terletak di Kecamatan Tanggetada, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara, terbakar dini hari tadi. Kebakaran ini menghanguskan bangunan utama bandara. Jalur penerbangan dari Kolaka menuju Makassar pun ditutup sementara.
Kini pemerintah setempat telah membangun tenda darurat di lokasi. Tenda berfungsi sebagai pengganti sementara bangunan utama bandara untuk penumpang pesawat.
"Karena ini menyangkut pelayanan publik pasca-kebakaran, maka Pemerintah Kolaka harus bertindak cepat sebelum dibukanya kembali jalur penerbangan di bandara itu," kata Sekretaris Daerah Kolaka, Poitu Murtopo, Selasa (26/11/2013).
Poitu pun berharap, PT Antam dapat segera menyelesaikan pembangunan terminal bandara yang telah dilakukan selama ini atas bantuan dana sosial (CSR) perusahaan.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kolaka Suiab Kasra. Dia mengimbau pihak Antam untuk secepatnya menyelesaikan pembangunan terminal itu. "Pihak Antam harus cepat menyelesaikan pembangunan itu karena ini merupakan musibah," tutur Suiab.
Proyek pembangunan terminal tunggu Bandara Sangia Nibandera menghabiskan anggaran sekitar Rp 12 miliar yang diambil dari dana CSR perusahaan. (Ant/Ndy/Ism)
Kini pemerintah setempat telah membangun tenda darurat di lokasi. Tenda berfungsi sebagai pengganti sementara bangunan utama bandara untuk penumpang pesawat.
"Karena ini menyangkut pelayanan publik pasca-kebakaran, maka Pemerintah Kolaka harus bertindak cepat sebelum dibukanya kembali jalur penerbangan di bandara itu," kata Sekretaris Daerah Kolaka, Poitu Murtopo, Selasa (26/11/2013).
Poitu pun berharap, PT Antam dapat segera menyelesaikan pembangunan terminal bandara yang telah dilakukan selama ini atas bantuan dana sosial (CSR) perusahaan.
Hal senada diungkapkan Wakil Ketua DPRD Kolaka Suiab Kasra. Dia mengimbau pihak Antam untuk secepatnya menyelesaikan pembangunan terminal itu. "Pihak Antam harus cepat menyelesaikan pembangunan itu karena ini merupakan musibah," tutur Suiab.
Proyek pembangunan terminal tunggu Bandara Sangia Nibandera menghabiskan anggaran sekitar Rp 12 miliar yang diambil dari dana CSR perusahaan. (Ant/Ndy/Ism)