Beda Pemilu Rakyat PKS dengan Konvensi Capres Demokrat

Kedua cara ini sama-sama mencari capres, namun ada sejumlah perbedaan.

oleh Silvanus Alvin diperbarui 27 Nov 2013, 12:57 WIB
Tiap partai punya strateginya sendiri untuk menentukan calon presidennya. Bila Partai Demokrat menggelar konvensi capres, Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menggelar Pemilu Rakyat (Pemira). Kedua cara ini sama-sama mencari capres, namun ada sejumlah perbedaan.

"Kandidat ini tidak bertarung dalam 2 medan, hanya bertarung dalam 1 medan saja, di dalam tak perlu bertarung, cukup di luar," tutur Presiden PKS Anis Matta di JCC, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Menurut Anis, Konvensi Caspres Demokrat membuat kandidat bersaing di dalam dan luar partai. Pola ini, kata dia, kurang efisien dna membuang biaya saja. "Dalam pandangan kami ini cukup meningkatkan ongkos politik," ujar dia.

Singkatnya, sambung Anis, kalau di Konvensi Demokrat kandidatnya saling bertarung, di Pemira para calon tidak bertarung, tapi kader sendiri yang menentukan siapa yang layak ditetapkan sebagai capres.

Anis mengaku partainya menggelar Pemira karena desakan dari kader dan tokoh-tokoh masyarakat. Dari desakan tersebut, PKS menerapkan sistem demokrasi internal yang bisa melibatkan partisipasi kader secara menyeluruh.

"Ada tuntutan dari kader, kita juga dapatkan tuntutan dari tokoh-tokoh masyarakat untuk segera menentukan capres," ujar Anis.  Sejauh ini, sudah ada 22 nama yang dicalonkan, tetapi nama-nama itu bisa saja berubah. Berikut [22 Nama Capres PKS]. (Eks/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya