SBY: Profesi Paling Pas Usai Jadi Presiden adalah Guru

SBY menyatakan ingin jadi guru setelah masa jabatan sebagai Presiden selesai.

oleh Rinaldo diperbarui 27 Nov 2013, 18:22 WIB
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) tak memungkiri merasa dekat dengan kaum pendidik. Hal itu bukan tanpa alasan. Di depan ribuan guru yang menghadiri peringatan Hari Guru Nasional dan HUT ke-68 PGRI, SBY pun bercerita.

"Karena ini suasana farewell, saya akan bercerita kenapa ada kedekatan saya dengan guru. Saya lahir di Pacitan, kota kecil, tandus, masyarakatnya miskin. 20 tahun saya ada di kota itu dan hampir semua saudara saya adalah guru," cerita SBY di Istora Senayan, Jakarta, Rabu (27/11/2013).

Kontan saja cerita itu mendapat tepukan tangan meriah dari para guru yang hadir. Namun, tak hanya itu, karena saat bertugas di TNI, SBY juga sempat jadi pendidik.

"Setelah 30 tahun mengabdi di TNI, 6 tahun saya jadi guru di lingkungan TNI. 3 tahun jadi instruktur militer, kemudian 3 tahun jadi dosen Seskoad," lanjutnya.

Ketika itulah, dia menyadari bahwa gaji guru itu kecil. "Guru di lingkungan TNI gajinya juga kecil, kesejahteraannya katakanlah pas-pasan sehingga kami pun merasakan guru dengan misi yang besar dalam mendidik, tapi harus pandai-pandai mengatur dapur agar tetap mengepul," jelasnya.

Namun, SBY mengaku tetap cinta dengan profesi ini dan ingin menjadi guru selepas meletakkan jabatan sebagai presiden.

"Dan insya Allah tahun depan dengan izin Allah, setelah saya selesai mengemban tugas, rasanya profesi yang paling sesuai dengan saya adalah menjadi guru," ujarnya yang langsung disambut meriah tepuk tangan.

Bahkan, SBY yang saat memberi sambutan mengenakan seragam PGRI, meminta izin untuk dibolehkan mengenakan seragam itu setelah tak menjabat nanti. "Saya mau bertanya, setelah tidak jadi presiden boleh tidak saya pakai seragam ini?" tanyanya yang langsung dijawab "boleh" oleh ribuan guru di Istora Senayan. (Mvi/Yus)

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya