PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) bidik 100 ribu pelanggan di Malaysia melalui produknya yaitu Telkomsel. Perseroan mengincar Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja di Malaysia.
"Pekerja kita itu di Malaysia ada 3 juta-4 juta orang. Dalam sebulan mereka habiskan Rp 200 ribu untuk menelepon ke kampung halaman. Target kita tahun ini sekitar 50 ribu-100 ribu bisa gaet mereka," ungkap Direktur Keuangan Telkom, Honesti Basyir di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Honesti menyatakan perseroan melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah meluncurkan produk kartu perdananya Kartu AS pada 16 November 2013. Peluncuran kartu AS di Malaysia tersebut ditandai dengan dibukanya kedai Grapari Telkomsel di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pengembangan di Malaysia ini merupakan bagian dari program pengembangan bisnis 10 negara yang dicanangkan Telkom. "Yang sudah itu Singapura, Malaysia, ada Hong Kong in progres, kemudian Amerika Serikat rencana, itu bagian program 10 negara kita," tegasnya.
Target itu nantinya akan terus bertambah dengan pada 2015 Telkom akan menargetkan pemasukan tambahan dari negeri Jiran yang bersumber dari total pelanggan sebesar 5%-10% yang mayoritas Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
"Nantinya tahun 2015 akan bertambah ya target 10%, ya minimal 5%-lah," tutup Honesti.
Selain itu, pengguna kartu tersebut juga akan memperoleh konten berita dan hiburan Indonesia sehingga para WNI di Malaysia tetap bisa mengikuti perkembangan informasi dan hiburan di Tanah Air. (Yas/Ndw)
"Pekerja kita itu di Malaysia ada 3 juta-4 juta orang. Dalam sebulan mereka habiskan Rp 200 ribu untuk menelepon ke kampung halaman. Target kita tahun ini sekitar 50 ribu-100 ribu bisa gaet mereka," ungkap Direktur Keuangan Telkom, Honesti Basyir di Hotel Ritz Carlton, Jakarta, Rabu (27/11/2013).
Honesti menyatakan perseroan melalui anak usahanya PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) telah meluncurkan produk kartu perdananya Kartu AS pada 16 November 2013. Peluncuran kartu AS di Malaysia tersebut ditandai dengan dibukanya kedai Grapari Telkomsel di kawasan Chow Kit, Kuala Lumpur, Malaysia.
Pengembangan di Malaysia ini merupakan bagian dari program pengembangan bisnis 10 negara yang dicanangkan Telkom. "Yang sudah itu Singapura, Malaysia, ada Hong Kong in progres, kemudian Amerika Serikat rencana, itu bagian program 10 negara kita," tegasnya.
Target itu nantinya akan terus bertambah dengan pada 2015 Telkom akan menargetkan pemasukan tambahan dari negeri Jiran yang bersumber dari total pelanggan sebesar 5%-10% yang mayoritas Tenaga Kerja Indonesia (TKI)
"Nantinya tahun 2015 akan bertambah ya target 10%, ya minimal 5%-lah," tutup Honesti.
Selain itu, pengguna kartu tersebut juga akan memperoleh konten berita dan hiburan Indonesia sehingga para WNI di Malaysia tetap bisa mengikuti perkembangan informasi dan hiburan di Tanah Air. (Yas/Ndw)