PT Bukit Asam (Persero) Tbk menganggarkan dana Rp 2,5 triliun hingga Rp 3 triliun untuk belanja modal (capital expenditure/Capex) pada 2014. Anggaran tersebut akan dialokasikan untuk membiayai sejumlah proyek pengembangan perusahaan.
"2014 alokasikan perkirakan sementara belum final Rp 2,5 triliun-3 triliun, alokasinya untuk alokasi pengembangan," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarman, dalam Investor Summit, di kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta (27/11/2013).
Proyek pengembangan yang akan diselesaikan tersebut diantaranya pelabuhan, alat bongkar muat, pembangunan dermaga, serta pembanguan prasaranan produksi. Perusahaan juga menganggarkan dana untuk pembangunan pembangkit listrik PLTU 2X10 Mega watt (Mw) dan 2X 620 Mw.
Meski harga dan batu bara tengah terpuruk, PTBA melaporkan adanya peningkatan volume penjualan 17% pada tahun ini. Hal ini dipicu kualitas batu bara yang diproduksi lebih baik dibandingkan yang lainnya.
"Peningkatan penjualan saat ini sebetulnya dalam satu sisi terjadi over suplay, dari pengalaman kita 2013 meningkatkan penjualan 17% saat komoditas perdagangan batubara berat, kita yakin kualitas batubara PTBA tidak ditinggalkan, tidak hanya kalori," pungkasnya.
Tahun lalu, perusahaan menganggarkan Capex Rp 2,2 triliun dengan alokasi 85%. Dana itu dianggarkan untuk pengembangan tambang di Tanjung Enim, Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati.
Saat ini perusahaan sedang fokus untuk penyelesaian proyek-proyek tersebut secara fisik progresnya sudah mencapai 88%, meskipun sisi keuangan hingga september 2013 baru terealisasi sebesar Rp 1,21 triliun dari total dana Capex yang dialokasikan. (Shd)
"2014 alokasikan perkirakan sementara belum final Rp 2,5 triliun-3 triliun, alokasinya untuk alokasi pengembangan," kata Direktur Utama PT Bukit Asam Milawarman, dalam Investor Summit, di kawasan Bisnis Sudirman, Jakarta (27/11/2013).
Proyek pengembangan yang akan diselesaikan tersebut diantaranya pelabuhan, alat bongkar muat, pembangunan dermaga, serta pembanguan prasaranan produksi. Perusahaan juga menganggarkan dana untuk pembangunan pembangkit listrik PLTU 2X10 Mega watt (Mw) dan 2X 620 Mw.
Meski harga dan batu bara tengah terpuruk, PTBA melaporkan adanya peningkatan volume penjualan 17% pada tahun ini. Hal ini dipicu kualitas batu bara yang diproduksi lebih baik dibandingkan yang lainnya.
"Peningkatan penjualan saat ini sebetulnya dalam satu sisi terjadi over suplay, dari pengalaman kita 2013 meningkatkan penjualan 17% saat komoditas perdagangan batubara berat, kita yakin kualitas batubara PTBA tidak ditinggalkan, tidak hanya kalori," pungkasnya.
Tahun lalu, perusahaan menganggarkan Capex Rp 2,2 triliun dengan alokasi 85%. Dana itu dianggarkan untuk pengembangan tambang di Tanjung Enim, Pelabuhan Tarahan dan Dermaga Kertapati.
Saat ini perusahaan sedang fokus untuk penyelesaian proyek-proyek tersebut secara fisik progresnya sudah mencapai 88%, meskipun sisi keuangan hingga september 2013 baru terealisasi sebesar Rp 1,21 triliun dari total dana Capex yang dialokasikan. (Shd)