Seminar bertema 'Indonesia Menjawab Tantangan; Kepemimpinan Menuju Bangsa Pemenang' memasuki hari ke-2. Kali ini hadir sebagai pembicara Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan dan Menteri Perdagangan Gita Wirjawan.
Di hadapan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia para pembicara mengemukakan pendapatnya di bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial. Seperti ditayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (28/11/2013), pembicara pertama acara yang bertempat di Aula Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat itu adalah Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Prabowo menitikberatkan tantangan bangsa Indonesia ke depan, mulai dari menipisnya sumber energi, ledakan penduduk, ketahanan pangan, dan yang paling utama adalah masalah korupsi.
Sedangkankan pembicara berikutnya adalah Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dahlan menegaskan, Indonesia ke depan harus lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhannya sendiri juga membidik ekspor produk yang tak bisa dihasilkan negara lain. Namun, untuk melakukan terobosan itu birokrasi pemerintahan harus mengubah paradigma.
Untuk pembicara terakhir adalah Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan. Gita lebih menyoroti potensi pajak untuk pembangunan ke depan. Menurutnya, dibanding negara ASEAN bahkan Afrika, Indonesia termasuk paling sedikit presentase pembayar pajaknya.
Dengan berbagai sudut pandang ini, diharapkan akademisi kemudian juga bisa bercermin dan mengolah strategi bangsa Indonesia ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, di tengah persaingan antar negara yang semakin berat. (Fiq/Rmn)
Di hadapan Dewan Guru Besar Universitas Indonesia para pembicara mengemukakan pendapatnya di bidang ekonomi, politik, hukum dan sosial. Seperti ditayangan Liputan 6 Pagi SCTV, Kamis (28/11/2013), pembicara pertama acara yang bertempat di Aula Kedokteran Universitas Indonesia, Salemba, Jakarta Pusat itu adalah Prabowo Subianto.
Dalam pidatonya, Prabowo menitikberatkan tantangan bangsa Indonesia ke depan, mulai dari menipisnya sumber energi, ledakan penduduk, ketahanan pangan, dan yang paling utama adalah masalah korupsi.
Sedangkankan pembicara berikutnya adalah Menteri BUMN, Dahlan Iskan. Dahlan menegaskan, Indonesia ke depan harus lebih mandiri untuk memenuhi kebutuhannya sendiri juga membidik ekspor produk yang tak bisa dihasilkan negara lain. Namun, untuk melakukan terobosan itu birokrasi pemerintahan harus mengubah paradigma.
Untuk pembicara terakhir adalah Menteri Perdagangan, Gita Wirjawan. Gita lebih menyoroti potensi pajak untuk pembangunan ke depan. Menurutnya, dibanding negara ASEAN bahkan Afrika, Indonesia termasuk paling sedikit presentase pembayar pajaknya.
Dengan berbagai sudut pandang ini, diharapkan akademisi kemudian juga bisa bercermin dan mengolah strategi bangsa Indonesia ke depan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat, di tengah persaingan antar negara yang semakin berat. (Fiq/Rmn)