Di bulan Oktober lalu, Apple membuat jagat teknologi terkaget-kaget dengan merekrut Angela Ahrendts, Chief Executive Officer (CEO) Burberry, brand fashion ternama asal Inggris.
Wanita yang lahir 43 tahun lalu itu didapuk sebagai Senior Vice President yang mengurusi pemasaran ritel produk Apple. Beberapa hal yang akan menjadi tanggung jawabnya adalah strategi dan ekspansi pemasaran, serta memperkaya pengalaman konsumen dalam berbelanja di toko Apple baik offline maupun online.
[Baca juga: Apple Caplok Bos Fashion Burberry]
Namun belakangan menurut yang dilansir laman Softpedia, Kamis (28/11/2013), sosok Angela Ahrendts menjadi sangat populer di Cupertino, kantor pusat Apple. Bahkan para investor dan jajaran petinggi perusahaan berlogo buah apel tergigit itu menilai Ahrendts memiliki visi, pola pikir dan passion layaknya legenda Apple, yaitu sang pendiri Steve Jobs.
Tentunya pujian dan penilaian itu bukan tanpa alasan. Kemampuan Angela di dunia fashion dan bisnis ritel memang tak perlu diragukan lagi. Buktinya, belum lama ini ia masuk ke dalam daftar wanita paling berpengaruh di Inggris versi BBC Radio.
Selain itu, sejak menjabat menjadi CEO Burberry di tahun 2006 silam, Angela tercatat pula sebagai CEO dengan bayaran termahal di Inggris untuk periode 2012-2013 dengan penghasilan US$ 26,3 juta per tahun.
Kehadiran Ahrendts di Apple sendiri berarti menambah daftar wanita yang berhasil menjadi petinggi di perusahaan teknologi ternama dunia. Sebelumnya eksistensi wanita di jagat teknologi telah dimulai oleh Sheryl Sandberg (Facebook) dan Marissa Mayer (Yahoo). (dhi)
Wanita yang lahir 43 tahun lalu itu didapuk sebagai Senior Vice President yang mengurusi pemasaran ritel produk Apple. Beberapa hal yang akan menjadi tanggung jawabnya adalah strategi dan ekspansi pemasaran, serta memperkaya pengalaman konsumen dalam berbelanja di toko Apple baik offline maupun online.
[Baca juga: Apple Caplok Bos Fashion Burberry]
Namun belakangan menurut yang dilansir laman Softpedia, Kamis (28/11/2013), sosok Angela Ahrendts menjadi sangat populer di Cupertino, kantor pusat Apple. Bahkan para investor dan jajaran petinggi perusahaan berlogo buah apel tergigit itu menilai Ahrendts memiliki visi, pola pikir dan passion layaknya legenda Apple, yaitu sang pendiri Steve Jobs.
Tentunya pujian dan penilaian itu bukan tanpa alasan. Kemampuan Angela di dunia fashion dan bisnis ritel memang tak perlu diragukan lagi. Buktinya, belum lama ini ia masuk ke dalam daftar wanita paling berpengaruh di Inggris versi BBC Radio.
Selain itu, sejak menjabat menjadi CEO Burberry di tahun 2006 silam, Angela tercatat pula sebagai CEO dengan bayaran termahal di Inggris untuk periode 2012-2013 dengan penghasilan US$ 26,3 juta per tahun.
Kehadiran Ahrendts di Apple sendiri berarti menambah daftar wanita yang berhasil menjadi petinggi di perusahaan teknologi ternama dunia. Sebelumnya eksistensi wanita di jagat teknologi telah dimulai oleh Sheryl Sandberg (Facebook) dan Marissa Mayer (Yahoo). (dhi)