[VIDEO] SPBU `Diserbu` Pengguna RFID

Warga 'serbu' SPBU hendak memasang alat pemantau penggunaan BBM bersubsidi RFID. SPBU padat.

oleh Liputan6 diperbarui 28 Nov 2013, 13:44 WIB
Antrean warga yang hendak memasang alat pemantau penggunaan BBM bersubsidi Radio Frequency Identification atau RFID terjadi di sejumlah SPBU. Minimnya sosialisasi dan adanya isu pemasangan RFID dikenakan biaya setelah batas waktu tertentu, membuat warga kebingungan.

Seperti ditayangkan Liputan 6 Siang SCTV, Kamis (28/11/2013), SPBU di kawasan Abdul Muiz di Jakarta Pusat memang sejak pagi ramai 'diserbu' para pemilik kendaraan yang ingin memasang alat RFID. Tetapi tidak ada satupun petugas yang melayani pemasangan RFID di lokasi ini.

Sejumlah pemilik kendaraan bahkan mengaku sudah mendatangi sejumlah SPBU di Jakarta, tetapi hasilnya nihil. Mereka pun tidak mendapatkan penjelasan dari pihak SPBU.

Apalagi, beredarnya isu bahwa warga harus membayar Rp 200 ribu jika tidak mendaftar akhir November, membuat SPBU diserbu warga sejak kemarin. Namun isu tersebut dibantah pihak Pertamina yang menjamin pemasangan RFID gratis untuk seterusnya.

Pemasangan RFID diwajibkan bagi mereka yang kendaraannya menggunakan bbm bersubsidi. Dari target Pertamina sebanyak 4 juta kendaraan, baru 40 ribu kendaraan yang sudah dipasangi RFID.

Sejauh ini, RFID hanya difungsikan sebagai alat pendataan pembelian BBM bersubsidi. Bukan sebagai alat pembatasan pembelian BBM bersubsidi. (Tnt/Ism)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya