PT Wismilak Inti Makmur Tbk mengaku sedang mengembangkan sayap bisnisnya keluar negeri. Perusahaan pun menganggarkan dana US$ 2 juta atau sekitar Rp 22 miliar untuk mewujudkan rencana tersebut.
Sekretaris Perusahaan Wismilak Inti Makmur Surjanto Yasaputera mengatakan, dalam pengembangan bisnis ini, perusahaan mengincar pasar Taiwan, Macau dan Polandia.
"Kami saat ini tengah menjajaki potensi pasar baru di wilayah Taiwan, Macau dan Polandia," kata Surjanto, dalam Investor Summit, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengungkapkan untuk menjajaki pasar ketiga negara tersebut, Wismilak membutuhkan dana US$ 2 juta untuk pembelian mesin. Di tiga negara tersebut Wismilak akan menjual rokok jenis filter.
"Nilai investasi yang dibutuhkan ditaksir mencapai US$ 1,5 juta hingga US$ 2 juta untuk mesinnya," tuturnya. Hingga saat ini perseroan telah memiliki 4 mesin produksi. Setiap mesin dapat memproduksi sebanyak 5.000 tray.
Dia mengungkapkan belanja modal (Capital Expediture/Capex) Wismilak pada 2014 akan menurun yaitu sebesar Rp 80 miliar, dari tahun ini yang mencapai Rp 100 miliar.
Belanja modal tersebut dipergunakan untuk membeli mesin produksi yang mampu memproduksi menjadi 1,5 miliar pertahun. Sedangkan tahun depan digunakan untuk membeli mesin menambah kualitas produksi.(Pew/Nur)
Sekretaris Perusahaan Wismilak Inti Makmur Surjanto Yasaputera mengatakan, dalam pengembangan bisnis ini, perusahaan mengincar pasar Taiwan, Macau dan Polandia.
"Kami saat ini tengah menjajaki potensi pasar baru di wilayah Taiwan, Macau dan Polandia," kata Surjanto, dalam Investor Summit, di Jakarta, Kamis (28/11/2013).
Dia mengungkapkan untuk menjajaki pasar ketiga negara tersebut, Wismilak membutuhkan dana US$ 2 juta untuk pembelian mesin. Di tiga negara tersebut Wismilak akan menjual rokok jenis filter.
"Nilai investasi yang dibutuhkan ditaksir mencapai US$ 1,5 juta hingga US$ 2 juta untuk mesinnya," tuturnya. Hingga saat ini perseroan telah memiliki 4 mesin produksi. Setiap mesin dapat memproduksi sebanyak 5.000 tray.
Dia mengungkapkan belanja modal (Capital Expediture/Capex) Wismilak pada 2014 akan menurun yaitu sebesar Rp 80 miliar, dari tahun ini yang mencapai Rp 100 miliar.
Belanja modal tersebut dipergunakan untuk membeli mesin produksi yang mampu memproduksi menjadi 1,5 miliar pertahun. Sedangkan tahun depan digunakan untuk membeli mesin menambah kualitas produksi.(Pew/Nur)