Rupiah Amblas, Tak Ada Sinyal Kepanikan Investor

BKPM menjamin kegiatan investasi di Indonesia terus berjalan meski nilai tukar dolar AS terus menguat.

oleh Fiki Ariyanti diperbarui 28 Nov 2013, 21:00 WIB
Pasar keuangan Indonesia masih diselimuti awan mendung seiring pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (AS) yang sudah menembus level 12 ribu. Namun Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) memastikan ambruknya rupiah tak lantas memicu kepanikan di mata calon penanam modal asing maupun lokal.

Kepala BKPM Mahendra Siregar mengungkapkan, kegiatan investasi di Indonesia terus berjalan meski nilai tukar dolar AS terus menguat.

"Kalau untuk rencana investasi yang sudah ada di pipe line tetap berjalan, dan kami akan melihat kembali di tahun depan apakah ada dampak secara signifikan dari kebijakan moneter secara umum," ujar dia di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Mahendra menjelaskan, pelemahan rupiah tak membuat kepanikan dari para investor karena investasinya bersifat jangka panjang. Tak hanya itu, BKPM juga tak menangkap sinyal kepanikan rupiah dari para pemodal investasi langsung. "Mereka melihat dari segi jangka panjang bukan gejolak hari ke hari. Tapi mungkin di portofolio investasi dan pasar modal tentu ada pengaruh sementara," jelasnya.

BKPM mengaku sampai kini belum mendengar secara langsung faktor pelemahan rupiah sebagai bahan pertimbangan penanaman modal di Indonesia.

"Yang penting bagi mereka bisa menjaga konsistensi antara sumber pembiayaan dan pendapatan hasil investasinya. Kalau rupiah dengan rupiah atau dolar dengan dolar tidak ada masalah tapi kalau ada mismatch, ini yang akan memberikan pengaruh," tukasnya.

Mahendra berharap, Indonesia mampu menjaga momentum investasi langsung secara signifikan supaya dapat terus menopang pertumbuhan. "Meski pertumbuhan ekonomi tidak akan setinggi tahun lalu, yang penting jangan turun terlalu jauh," tandas dia.(Fik/Shd)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya