Liputan6.com, Porto Alegre:: Drama penyanderaan terjadi di kawasan Brazil selatan, Jumat (01/9) kemarin. Aksi itu dilakukan dua orang penyandera yang menawan sekitar 30 orang. Namun insiden ini hanya berjalan selama 50 menit, setelah polisi berhasil mengepung lokasi.
Awalnya, dua pria bersenjata tiba-tiba menerobos masuk ke dalam tempat permainan Bingo. Entah mengapa keduanya lantas menawan lebih dari 30 orang pengunjung. Dari pengamatan kamera stasiun televisi setempat, terlihat para penyandera menempelkan pistol pada kepala sandera seraya mengancam akan membunuh mereka.
Aparat kepolisian segera mengepung lokasi penyanderaan tersebut dan bersiap-siap menyerbu masuk jika upaya negosiasi tidak berhasil. Setelah bernegosiasi dengan a lot selama 50 menit, kedua penyandera akhirnya menyerahkan diri dengan meletakkan senjata mereka. Dalam insiden ini tidak dilaporkan adanya korban cedera.
Dari penggeledahan tas curian dan jaket milik kedua penyandera, ditemukan puluhan bungkus rokok dan beberapa telepon selular. Barang-barang curian tersebut diperkirakan bernilai US$ 220.000. Saat diinterogasi polisi, kedua penyandera menyatakan mereka siap untuk mati saat beraksi. (BMI/Rya)
Awalnya, dua pria bersenjata tiba-tiba menerobos masuk ke dalam tempat permainan Bingo. Entah mengapa keduanya lantas menawan lebih dari 30 orang pengunjung. Dari pengamatan kamera stasiun televisi setempat, terlihat para penyandera menempelkan pistol pada kepala sandera seraya mengancam akan membunuh mereka.
Aparat kepolisian segera mengepung lokasi penyanderaan tersebut dan bersiap-siap menyerbu masuk jika upaya negosiasi tidak berhasil. Setelah bernegosiasi dengan a lot selama 50 menit, kedua penyandera akhirnya menyerahkan diri dengan meletakkan senjata mereka. Dalam insiden ini tidak dilaporkan adanya korban cedera.
Dari penggeledahan tas curian dan jaket milik kedua penyandera, ditemukan puluhan bungkus rokok dan beberapa telepon selular. Barang-barang curian tersebut diperkirakan bernilai US$ 220.000. Saat diinterogasi polisi, kedua penyandera menyatakan mereka siap untuk mati saat beraksi. (BMI/Rya)
