Mahfudz PKS: Singapura-Korsel Harus Senasib Australia

"Jadi tanpa harus diakui menurut saya itu sudah dipastikan membantu Australia menyadap kita," kata Ketua Komisi I Mahfudz Siddiq.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 29 Nov 2013, 11:34 WIB
Pasca penyadapan intelijen Australia kepada sejumlah petinggi pemerintahan Indonesia membuat hubungan Indonesia-Australia merenggang. Kecaman dan komentar keras pun muncul dari para pejabat tinggi Indonesia kepada Australia. Penyadapan tersebut disebut-sebut atas bantuan Singapura.

Ketua Komisi I DPR Mahfudz Siddiq meyakini, Singapura dan Korea Selatan (Korsel) terlibat penyadapan membantu intelijen Pemerintah Australia. Keyakinan tersebut karena Singapura dan Korsel tergabung dalam satu aliansi dengan Amerika Serikat dan Australia.

"Fakta-fakta yang ada, kerja sama yang ada yang dimotori five eyes, termasuk Singapura dan Korea Selatan. Jadi tanpa harus diakui, menurut saya itu sudah dipastikan membantu Australia menyadap kita," kata Mahfudz di Hotel Atlet Century, Senayan, Jakarta, Jumat (28/11/2013).

Mahfud mengatakan, saat ini pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar negeri (Kemenlu) sudah meminta penjelasan kepada Singapura dan Korsel terkait penyadapan yang dilakukan Australia. "Kalau penjelasan dari Menlu kan terkait informasi Singapura dan Korea Selatan itu membantu Australia melakukan penyadapan."

"Pihak Kemenlu sudah meminta penjelasan dari Dubes Singapura dan Dubes Korea Selatan di Jakarta," sambung Mahfudz.

Apa yang dilakukan pemerintah Indonesia terhadap 2 negara tersebut, tambah Mahfudz, sama seperti langkah awal yang dilakukan terhadap Pemerintah Australia. "Langkah ini adalah langkah awal yang dilakukan sama seperti sikap terhadap Australia kemarin."

"Jika dalam perkembangan kemudian semakin jelas bukti keterlibatan Singapura dan Korea Selatan, saya kira sangat mungkin langkah lanjutan sebagai bentuk reaksi," imbuh Mahfudz.

Namun saat ini, sambung dia, hubungan Indonesia dengan kedua negara tersebut masih biasa saja. Terbukti dengan Dubes Indonesia yang berada Australia masih belum ditarik. "Belum ditarik dan masih bekerja seperti biasanya. Karena kan diperkirakan isu utamanya Australia. Kita juga paham Australia kan dalam bidang intelijen ini tidak bekerja sendiri," ujar dia.

Mahfud berpendapat, yang harus dilakukan pemerintah Indonesia saat ini adalah meningkatkan kewaspadaan dan keamanan dari kemungkinan penyadapan. Selain itu, pemerintah juga diminta harus lebih tegas lagi kepada Singapura dan Korsel. (Rmn/Sss)

Baca Juga:
Menhan: Indonesia Gampang Disadap karena Pakai Satelit Sewaan
Snowden: Singapura Diduga Bantu AS-Australia Sadap Indonesia
Penyadapan, Menlu Marty Panggil Dubes Korsel dan Singapura


POPULER

Berita Terkini Selengkapnya