RIP Komet ISON Hancur Saat Dekati Matahari, Eh Tunggu Dulu...

Komet ISON dinyatakan mati pada pukul 21.30 GMT atau 04.30 WIB. Namun, hasil pengamatan berkata lain.

oleh Elin Yunita Kristanti diperbarui 29 Nov 2013, 13:21 WIB
Kamis pukul 18.35 GMT atau Jumat dini hari 01.35 WIB, Komet ISON yang digadang-gadang jadi 'komet abad ini'  berada dalam titik terdekat dengan Matahari. Lalu, muncul berita mengejutkan: ISON hancur lebur, tercabik-cabik saat berada dekat Sang Surya.

Teleskop melihat bola es dan debu raksasa itu menghilang di balik Matahari, namun yang tersisa hanya asap tipis. Para astronom yang mencari sisa-sisa ISON, tak menemukan apapun.

Meski ukurannya besar, selebar 2 kilometer, ISON diduga tercabik-cabik oleh panas luar biasa yang lebih dari 2.000 derajat Celcius dan kekuatan gravitasi Matahari yang mampu meremasnya. Para ahli Badan Antariksa Eropa (ESA) melalui satelit pengamatan Matahari, Soho menyatakan ISON mati pada pukul 21.30 GMT atau 04.30 WIB.

"Ilmuwan Soho mengonfirmasi, Komet ISON telah pergi," demikian pengumuman Esa di Twitter," seperti Liputan6.com kutip dari BBC, Jumat (29/11/2013). Pun dengan ilmuwan NASA. 'Komet abad ini' dinyatakan telah mati.

Tapi, tunggu dulu...

Belakangan, sejumlah astronom Badan Antariksa Amerika Serikat (NASA) meyakini, Komet ISON -- atau setidaknya bagian dari itu -- selamat!

"Kami yakin beberapa beberapa bagian kecil dari inti atau nukleus #ISON yang telah bertahan dalam perihelion," kicau Karl Battams dan Comet ISON Observing Campaign NASA. Belum mati!

Itu berarti setidaknya bagian dari inti komet selamat saat ISON berada dalam jarak sekitar 730 ribu mil di atas permukaan Matahari yang menggelegak.

Detik-detik ISON menuju Matahari disaksikan armada satelit luar angkasa: satelit STEREO milik NASA, Soho milik ESA, dan Solar Dynamics Observatory.

'Komet Zombie'

Foto dok. Liputan6.com


Komet adalah bola salju raksasa yang terbentuk dari gas beku, batuan, dan debu. Diameternya bisa mencapai beberapa kilometer. Saat mendekati matahari, mereka memanas dan melepaskan sejumlah gas dan debu -- menciptakan ekor yang bisa memanjang sampai ribuan kilometer.

Kebanyakan komet berasal dari luar Tata Surya -- pengamatan terhadapnya menjadi petunjuk bagi para ilmuwan tentang bagaimana Tata Surya terbentuk.

ISON ditemukan 2 astronom Rusia, Vitali Nevski dan Artyom Novichonok pada September 2012, menggunakan teleskop yang berada di dekat Kislovodsk -- yang merupakan bagian dari International Scientific Optical Network.

ISON -- yang secara resmi dinamakan C/2012 S1 -- berada dalam jarak 585 juta mil saat ditemukan. Para pengamat angkasa telah mengintainya setahun ini, harap-harap cemas ia bakal selamat dari perjumpaannya dengan Matahari -- lalu menampilkan pertunjukan spektakuler di langit, yang bisa disaksikan mata telanjang di Belahan Bumi Utara. Tapi, apa bisa dikata, harapan itu tak terwujud. [Baca juga: Ilmuwan Harap-harap Cemas Menanti Nasib `Komet Abad Ini`]

Fakta bahwa ISON masih ada -- muncul dari sisi lain dari Matahari, sangat mengejutkan. ISON pun punya julukan baru 'komet zombie'.

Lainnya mengulang candaan lama soal kucing dan komet. "Komet itu seperti kucing, punya ekor, dan melakukan apa yang mereka inginkan," kata astronom David H Levy.

Dan mungkin komet punya hal yang dimiliki kucing: 9 nyawa. (Ein/Sss)


Foto dok. Liputan6.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya