Naik 22 Poin, IHSG Bersiap Tunggu Data Terbaru BPS

Di tengah pergerakan yang fluktiatif, IHSG menutup perdagangan Jumat (29/11/2013) di level 4.256,43 atau naik 22,51 poin (0,53%)

oleh Syahid Latif diperbarui 29 Nov 2013, 16:11 WIB
Sentimen rupiah yang belum menjauh dari level 12 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) mulai sedikit dilupakan pelaku pasar. Pemodal kini memilih memasang posisi jelang pengumuman data ekonomi terbaru.

Pekan depan Badan Pusat Statistik (BPS) diketahui bakal merilis data terbaru ekonomi nasional. Laju inflasi serta defisit neraca transaksi perdagangan bakal menjadi perhatian utama pelaku pasar.

Di tengah pergerakan yang fluktiatif, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) menutup perdagangan Jumat (29/11/2013) di level 4.256,43 atau naik 22,51 poin (0,53%).  Penguatan IHSG kali ini  terbantu oleh naiknya indeks saham bluechips (LQ45) sebesar 0,36%.

Transaksi perdagangan saham kali ini terbilang sepi dengan mencatat nilai Rp 3,1 triliun. Nilai transaksi berasal dari 78.749 kali perdagangan dengan 3,21 miliar saham beralih tangan.

Menguatnya indeks terbantu oleh naiknya harga saham dari 161 emiten. Sementara 86 emiten bergerak melemah dan 90 lainnya melaju stagnan.

Meski khawatir dengan pelemahan rupiah, pemodal asing masih rajin berburu saham-saham di pasar modal Tanah Air. Meski tipis, pemodal asing kembali mencetak nett buy tipis sekitar Rp 100 miliar.

IHSG di akhir November ini bergerak sangat fluktuatif. Dibuka melemah tajam ke level 4.220,27 di sesi pre-opening, IHSG mampu melesat masuk zona hijau. Namun kekhawatiran pelaku pasar pada kurs rupiah yang masih lemah, memberikan tekanan pada laju indeks yang bergerak fluktuatif.

Menutup sesi perdagangan pertama, IHSG tak sanggup keluar dari zona merah meski dengan rentang tipis dibandingkan perdagangan kemarin.

Indeks semakin terpuruk ke zona merah di awal perdagangan sesi kedua. Namun IHSG mampu bertahan di atas level terlemahnya di posisi 4.218,54. IHSG bahkan kembali bergairah jelang penutupan perdagangan saham.

Munculnya kabar yang menyebutkan inflasi November berada di level 0,1% tampaknya memberi sentimen positif bagi pemodal. IHSG juga terpicu oleh penguatan bursa saham Hang Seng (HSI) dan laju indeks bursa Eropa yang menghijau.

IHSG akhirnya melesat di detik-detik perdagangan dengan bertengger di level 4.256,43.

Sektor komoditas kembali menjadi pilihan pelaku pasar di tengah minimnya sentimen. Indeks saham pertanian tercatat menguat sebesar 2,18% begitu pula pertambangan 0,99%. Sementara indeks sektor manufaktur sebesar 1,45%, diikuti konstruksi 0,89%  dan keuangan 0,75%.

Sementara sektor saham industri harus menutup perdagangan akhir November dengan bergerak melemah masing-masing 0,72% untuk industri dasar dan 0,42% pada industri aneka.

Emiten pencetak untung jelang akhir pekan ini adalah ITMG yang menguat Rp 550, GGRM Rp 550, PSAB Rp 400, MAYA Rp 310, dan IIKP Rp 210.

Di daftar top losser bertengger saham-saham LPIN yang turun Rp 300, diikuti CPIN Rp 125, UNTR, LPPF, dan INTP masing-masing Rp 100 per saham. (Shd)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya