Chanbara, Beladiri Asal Jepang yang Bagus Bentuk Pribadi Anak

Chanbara mungkin masih asing di telinga orang Indonesia. Padahal, olahraga bela diri asal Jepang ini bermanfaat positif untuk anak-anak.

oleh Kusmiyati diperbarui 01 Des 2013, 18:30 WIB
Chanbara mungkin masih asing di telinga orang Indonesia. Padahal, olahraga bela diri asal Jepang ini bermanfaat positif untuk anak-anak.

Selain melatih keberanian anak, Chanbara bisa melatih motorik dan kecepatan respons otak. "Olahraga ini memang baru di Indonesia, saat ini kami terus menyosialisasikannya. Bela diri asal Jepang ini tidak hanya melatih keberanian tapi motoriknya sehingga anak dalam merespons apapun itu cepat," kata Sensei Arman Priadi dari Family Martial Arts (FMA), Minggu (1/12/2013).

Dalam kelasnya, Arman mengajarkan teknik bela diri yang mampu melatih otak anak dengan menggunakan alat yang tidak membahayakan.

"Banyak gerakan-gerakan yang melatih anak merespons cepat sesuatu seperti menangkis atau menghindar. Gerakannya juga disesuaikan dengan usianya. Idealnya lebih cepat lebih baik, tetapi biasanya usia 4 tahun sudah bisa mengikuti Chanbara," kata Arman saat kelas Chanbara di PermataBank Namaste Festival, Sabtu (30/11/2013).

Melalui bela diri ini menurut Arman juga dapat membentuk karakter dan kepribadian anak. "Ada 3 aspek yang ditekankan di FMA, yaitu Mind, Body and Spirit. Pikiran (Mind) mereka akan dibentuk lewat pendidikan character development dari program kami. Dengan berlatih bela diri Chanbara, tentunya tubuh (Body) mereka akan dilatih untuk menjadi lebih sehat dan kuat. Semangat (Spirit) akan ditanamkan lewat kompetisi Chanbara, yang menekankan pada kejujuran dan semangat untuk tidak mudah menyerah," katanya.

Dalam program yang diajarkan, Arman mengatakan anak akan diajarkan menghormati sesama itu lebih penting dari sekadar kemenangan.

"Bukan masalah menang atau kalah tetapi di sini diajarkan agar anak lebih menerima sesuatu dengan positif. Menghormati lebih penting dari menang, maka itu sebelum dan sesudah bertanding selalu membungkukkan badan sebagai tanda hormat," kata Arman.

Selain itu Arman juga menanamkan 6 aspek utama dalam membangun dan membentuk karakter anak agar mereka tumbuh menjadi anak yang mandiri dan mampu berkompetisi di masa yang akan datang.

"Di FMA kami menekankan 6 Aspek utama dalam membentuk karakter anak. Kami menyebutnya, FABIAN yaitu Focus, Attitude, Bravery, Integrity, Accountable, Never Give Up," kata Arman.

Berikut penjelasannya menurut Arman:

1. Focus

Fokus dan bertanggung jawab pada hal yang mereka lakukan dan untuk selalu mengasihi keluarganya (Family).

2. Attitude

Sikap yang baik harus dimiliki oleh setiap anak didik kami, karena kemampuan tanpa sikap yang baik hanya akan menjadi kesombongan.

3. Bravery

Keberanian untuk maju, berani berkata benar, dan berani mengakui kesalahannya.

4. Integrity

"Integritas ditanamkan sebagai satu kesatuan dengan keberanian, karena tanpa sebuah integritas, keberanian hanya akan berujung kepada sikap sok jagoan," kata Arman menjelaskan.

5. Accountable

Dapat diandalkan yakni anak diharapkan tumbuh menjadi pribadi yang selalu dapat diandalkan di manapun mereka berada.

6. Never Give Up

Anak diajarkan untuk pantang menyerah. "Mereka diajarkan apabila jatuh tujuh kali mereka harus bangun 8 kali. Semua ini dituangkan dalam sebuah Janji Siswa (Student Creed) yang harus diingat dan dilakukan oleh mereka,” katanya.

Saat ini menurut Arman antusias masyarakat sudah terbilang baik dengan banyaknya para orangtua mendaftarkan ikut kelas Chanbara di FMA.

(Mia/Mel)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya