Egidia Savitri meninggal di usia yang cukup muda, yakni 33 tahun. Selain meninggalkan seorang suami, Egi, juga meninggalkan dua anak yang masih kecil, Lupita Martin (9) dan Louisa (4). Tanpa Egidia, bagaimana nasib keduanya?
Salahsatu yang memikirkan nasib anak-anak Egidia ke depan ialah Rudy Choirudin, juru masak terkenal yang juga sahabat dekat Egi. "Saya kepikiran nasib anak-anak Egi akan seperti apa karena ibunya nggak ada. Semoga mereka kuat," kata Rudy saat melayat Egidia di rumah duka di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Jumat (29/11/2013) malam.
Anak pertama, Lupita, memang terpukul dengan kepergian Egi. Sejak siang hari, ia menutup diri di kamar dan menangis. "Untungnya ada sepupu-sepupu yang datang menghibur, jadi dia sedikit-sedikit bisa melupakan masalah ini," kata suami Egi, Dino Martin.
Sedangkan Louisa, anak bungsu yang masih berusia empat tahun itu belum mengerti dengan kepergian sang bunda. Ia berlari kesana-kemari dan bermain dengan sanak saudara meski banyak anggota keluarga dan pelayat yang berdatangan. Sesekali, Louisa bertanya kepada Dino, mengapa ibunya terbaring dalam peti.
"Saya cuma bilang, ibu sudah ketemu sama Eyang," kata Dino lirih. Untungnya, ucapan itu cukup untuk menutupi rasa ingin tahu sang anak. (fei)
Salahsatu yang memikirkan nasib anak-anak Egidia ke depan ialah Rudy Choirudin, juru masak terkenal yang juga sahabat dekat Egi. "Saya kepikiran nasib anak-anak Egi akan seperti apa karena ibunya nggak ada. Semoga mereka kuat," kata Rudy saat melayat Egidia di rumah duka di Kelapa Dua Depok, Jawa Barat, Jumat (29/11/2013) malam.
Anak pertama, Lupita, memang terpukul dengan kepergian Egi. Sejak siang hari, ia menutup diri di kamar dan menangis. "Untungnya ada sepupu-sepupu yang datang menghibur, jadi dia sedikit-sedikit bisa melupakan masalah ini," kata suami Egi, Dino Martin.
Sedangkan Louisa, anak bungsu yang masih berusia empat tahun itu belum mengerti dengan kepergian sang bunda. Ia berlari kesana-kemari dan bermain dengan sanak saudara meski banyak anggota keluarga dan pelayat yang berdatangan. Sesekali, Louisa bertanya kepada Dino, mengapa ibunya terbaring dalam peti.
"Saya cuma bilang, ibu sudah ketemu sama Eyang," kata Dino lirih. Untungnya, ucapan itu cukup untuk menutupi rasa ingin tahu sang anak. (fei)
