PT Freeport Indonesia kembali mengalami insiden area di tambang bawah tanah miliknya. Insiden tersebut adalah jatuhnya bongkahan batu sehingga menimpa kendaraan ringan.
Menurut keterangan tertulis yang dikeluarkan Freeport, Senin (2/12/2013), kejadian tersebut terjadi pada 1 Desember 2013, sekitar pukul 04.00 pagi Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). Insiden tersebut terjadi di sebuah area tambang bawah tanah DOZ.
Keterangan tersebut menjelaskan kronologis kejadi, Saat itu sebuah bongkahan batu meluncur dari saluran curahan bijih (ore chute) dan menimpa sebuah kendaraan ringan.
"Terdapat dua orang individu dalam kendaraan ringan tersebut," terang manajemen Freeport.
Akibat insiden tersebut, salah satu dari dari pekerja yang berada di dalam kendaraan ringan tersebut meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya. Sedangkan individu yang kedua kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tembagapura.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah diberitahukan terkait dengan hal ini dan saat ini sedang dilakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak-pihak berwenang yang terkait untuk menemukan penyebab dari insiden ini.
"Jajaran manajemen dan pekerja PTFI menyampaikan rasa duka yang mendalam untuk keluarga dari para korban," ungkap manajemen Freeport.
Sebelumnya, pada 14 Mei lalu, terowongan di pusat pelatihan bawah tanah Big Gossan, Papua runtuh dan menimpa 38 pekerja Freeport yang sedang berada di dalam kelas. Anggota tim tanggap darurat telah berhasil menyelamatkan 10 pekerja, namun tak bisa menyelamatkan 28 orang lainnya yang terkubur di bawah puing-puing reruntuhan. (Pew/Ndw)
Menurut keterangan tertulis yang dikeluarkan Freeport, Senin (2/12/2013), kejadian tersebut terjadi pada 1 Desember 2013, sekitar pukul 04.00 pagi Waktu Indonesia Bagian Timur (WIT). Insiden tersebut terjadi di sebuah area tambang bawah tanah DOZ.
Keterangan tersebut menjelaskan kronologis kejadi, Saat itu sebuah bongkahan batu meluncur dari saluran curahan bijih (ore chute) dan menimpa sebuah kendaraan ringan.
"Terdapat dua orang individu dalam kendaraan ringan tersebut," terang manajemen Freeport.
Akibat insiden tersebut, salah satu dari dari pekerja yang berada di dalam kendaraan ringan tersebut meninggal dunia akibat luka-luka yang dideritanya. Sedangkan individu yang kedua kini sedang mendapatkan perawatan di Rumah Sakit Tembagapura.
Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah diberitahukan terkait dengan hal ini dan saat ini sedang dilakukan investigasi dan koordinasi dengan pihak-pihak berwenang yang terkait untuk menemukan penyebab dari insiden ini.
"Jajaran manajemen dan pekerja PTFI menyampaikan rasa duka yang mendalam untuk keluarga dari para korban," ungkap manajemen Freeport.
Sebelumnya, pada 14 Mei lalu, terowongan di pusat pelatihan bawah tanah Big Gossan, Papua runtuh dan menimpa 38 pekerja Freeport yang sedang berada di dalam kelas. Anggota tim tanggap darurat telah berhasil menyelamatkan 10 pekerja, namun tak bisa menyelamatkan 28 orang lainnya yang terkubur di bawah puing-puing reruntuhan. (Pew/Ndw)