Citizen6, Mojokerto: Memang sudah sepatutnya seorang guru tidak sekadar mampu mengajar siswa-siswinya, tetapi juga mampu membimbingnya. Karena sudah menjadi kodrat seorang guru harus mampu membentuk karakter diri seorang anak.
Mojokerto, salah satu kota kecil di Jawa Timur, kita bisa menemukan seorang guru yang mampu memenuhi kriteria tersebut. Ia tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu membimbing serta membentuk karakter pribadi siswa-siswinya. Di kota kecil ini pula, ia terlahir dengan segala bentuk kelebihan dan kekurangannya. Tepat 28 Agustus, dirinya terlahir bukan sekadar menjadi guru, tetapi juga menjadi sahabat bagi para siswanya. Dia adalah guru kami, Agus Pramono.
43 tahun sudah, Pak Agus bergelut dalam kehidupan yang sederhana. Bahkan, sampai detik ini, ia tidak pernah memiliki target kekayaan, sekali pun hanya bernilai satu rupiah saja. Dalam prinsipnya, hidup harus berguna untuk semua orang.
Jika dilihat secara kasat mata, maka tak ada seorang pun yang tertarik kepadanya. Namun, ketika telah mengenalnya lebih dekat, anggapan tersebut terbantahkan oleh keramahan dan sikap friendly-nya. Saat di kelas, Pak Agus mampu membuat pelajaran bahasa yang membosankan menjadi menyenangkan, bukan dengan games layaknya pelajaran anak kecil, melainkan, dengan memberikan motivasi-motivasi yang menyemangati siswa-siswinya dalam menjalani kehidupan.
Pak Agus juga mampu mengajar pelajaran bahasa dengan interaktif dan mampu melibatkan seluruh siswa-siswinya. Bahkan, siswa-siswi yang biasanya membuat kegaduhan menjadi tertarik dengan pelajarannya. Hal tersebut bukan karena takut, tetapi memang terbawa suasana yang menyenangkan ketika berada di kelas beliau. Untuk lebih dekat dengan sosok guru yang satu ini, jangan sungkan untuk memulainya. Meski hanya sekadar melambaikan tangan atau mengucapkan kata sapaan. Karena ia akan memulai keakraban tersebut, entah dengan mengajak ke rumahnya untuk sekadar nonton bareng atau bermain sulap.
Pak Agus mampu memberikan motivasi dan solusi dalam setiap masalah pribadi siswa-siswinya, sehingga tidak ada seorang pun yang merasa sungkan apabila harus menceritakan masalah yang dianggap pribadi. Jika ada waktu luang, ia selalu menyempatkan hadir dalam kehidupan siswa-siswinya. Selain di sekolah, dia juga memberikan materi di luar jam pelajaran, baik itu di sela-sela jam pelajaran maupun mereka yang datang ke rumahnya hanya untuk sekadar mengeluhkan tentang masalah yang dihadapi.
Di sisi lain, Pak Agus juga seseorang yang menyayangi keluarganya. Ia bahkan rela jika seluruh hartanya hanya untuk pendidikan anaknya. Siapa sangka seorang guru mampu membiayai pendidikan ketiga anaknya dengan biaya yang cukup mahal. Itu semua dilakukan karena ingin kelak anak-anaknya sukses melebihi dirinya. Jika kalian telah mengenal lebih dekat sosok pahlawan tanpa tanda jasa ini, maka kalian akan mendapatkan sebuah pelajaran berharga untuk menjadi seorang guru yang bersahabat dan bertanggung jawab terhadap keluarga serta pekerjaannya untuk menjadi seorang guru. (Nida Urrahmah/mar)
Nida Urrahmah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.
Mojokerto, salah satu kota kecil di Jawa Timur, kita bisa menemukan seorang guru yang mampu memenuhi kriteria tersebut. Ia tidak hanya mampu mengajar, tetapi juga mampu membimbing serta membentuk karakter pribadi siswa-siswinya. Di kota kecil ini pula, ia terlahir dengan segala bentuk kelebihan dan kekurangannya. Tepat 28 Agustus, dirinya terlahir bukan sekadar menjadi guru, tetapi juga menjadi sahabat bagi para siswanya. Dia adalah guru kami, Agus Pramono.
43 tahun sudah, Pak Agus bergelut dalam kehidupan yang sederhana. Bahkan, sampai detik ini, ia tidak pernah memiliki target kekayaan, sekali pun hanya bernilai satu rupiah saja. Dalam prinsipnya, hidup harus berguna untuk semua orang.
Jika dilihat secara kasat mata, maka tak ada seorang pun yang tertarik kepadanya. Namun, ketika telah mengenalnya lebih dekat, anggapan tersebut terbantahkan oleh keramahan dan sikap friendly-nya. Saat di kelas, Pak Agus mampu membuat pelajaran bahasa yang membosankan menjadi menyenangkan, bukan dengan games layaknya pelajaran anak kecil, melainkan, dengan memberikan motivasi-motivasi yang menyemangati siswa-siswinya dalam menjalani kehidupan.
Pak Agus juga mampu mengajar pelajaran bahasa dengan interaktif dan mampu melibatkan seluruh siswa-siswinya. Bahkan, siswa-siswi yang biasanya membuat kegaduhan menjadi tertarik dengan pelajarannya. Hal tersebut bukan karena takut, tetapi memang terbawa suasana yang menyenangkan ketika berada di kelas beliau. Untuk lebih dekat dengan sosok guru yang satu ini, jangan sungkan untuk memulainya. Meski hanya sekadar melambaikan tangan atau mengucapkan kata sapaan. Karena ia akan memulai keakraban tersebut, entah dengan mengajak ke rumahnya untuk sekadar nonton bareng atau bermain sulap.
Pak Agus mampu memberikan motivasi dan solusi dalam setiap masalah pribadi siswa-siswinya, sehingga tidak ada seorang pun yang merasa sungkan apabila harus menceritakan masalah yang dianggap pribadi. Jika ada waktu luang, ia selalu menyempatkan hadir dalam kehidupan siswa-siswinya. Selain di sekolah, dia juga memberikan materi di luar jam pelajaran, baik itu di sela-sela jam pelajaran maupun mereka yang datang ke rumahnya hanya untuk sekadar mengeluhkan tentang masalah yang dihadapi.
Di sisi lain, Pak Agus juga seseorang yang menyayangi keluarganya. Ia bahkan rela jika seluruh hartanya hanya untuk pendidikan anaknya. Siapa sangka seorang guru mampu membiayai pendidikan ketiga anaknya dengan biaya yang cukup mahal. Itu semua dilakukan karena ingin kelak anak-anaknya sukses melebihi dirinya. Jika kalian telah mengenal lebih dekat sosok pahlawan tanpa tanda jasa ini, maka kalian akan mendapatkan sebuah pelajaran berharga untuk menjadi seorang guru yang bersahabat dan bertanggung jawab terhadap keluarga serta pekerjaannya untuk menjadi seorang guru. (Nida Urrahmah/mar)
Nida Urrahmah adalah pewarta warga.
Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.