Musim Kawin, Penjualan Perhiasan Emas Naik 10%

Banyaknya pasangan yang melangsungkan pernikahan telah berhasil mendongkrak penjualan emas dalam bentuk perhiasan.

oleh Septian Deny diperbarui 02 Des 2013, 16:28 WIB
Jelang akhir tahun, biasanya banyak pasangan yang melangsungkan pernikahan. Hal tersebut rupanya memberikan dampak posifit terhadap penjualan emas terutama dalam bentuk perhiasan seperti cincin kawin.

Seperti diungkapkan oleh Suki (43), pemilik Toko Mas Suki dikawasan Cikini Gold Center, Cikini, Jakarta Pusat. Menurut dia, dibanding awal tahun lalu, pada akhir tahun ini terjadi peningkatan penjualan perhiasan emas sebesar 10%.

"Memang ada kenaikan, terutama pada cincin kawin ya. Pada bulan kemarin saja (November) ada sekitar 100 pasang cincin kawin yang dipesan," ujarnya saat ditemui Liputan6.com di Jakarta, Senin (2/12/2013).

Suki mengatakan, sebenarnya para calon pasangan ini mulai ramai memesan cincin untuk pernikahan sejak bulan Agustus lalu, namun puncaknya ada pada bulan lalu.

"Ramai yang pesan itu sejak bulan Agustus, tetapi pas April, Mei, Juni, Juli juga lumayan yang pesan," jelasnya.

Biasanya, para pasangan ini juga harus menunggu cincin kawin yang dipesannya paling lama dua minggu, karena harus dibuat sesuai dengan keinginan pasangan tersebut. Saat memesan, para pasangan tersebut harus membayar uang muka sekitar 40%-30% dari harga cincin yang dipesan.

Selain itu, sekitar 90% pemesannya melakukan pembayar menggunakan sistem debit dan kartu kredit. "Mereka banyak yang enggak mau pakai uang kas, mungkin enggak mau bawa uangnya, jadi sebagian besar bayarnya pakai kartu ATM atau kartu kredit," lanjutnya.

Sementara itu, cincin kawin yang banyak dicari oleh pasangan yang hendak melangsungkan pernikahan biasanya dengan harg sekitar Rp 4 juta-Rp5 juta.

"Itu yang paling laku. Kita jual dengan harga yang kompetitif, kita tidak mau ambil untung banyak, biar mereka bisa jadi langganan kita," tandasnya.(Dny/Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya