Berniat menimba ilmu di Universitas Mercu Buana (UMB), mahasiswi semester I Fakultas Ilmu Komputer (Fasilkom) berinisial L (17), justru menjadi korban pelecehan yang dilakukan oleh Wakil Dekan berinisial S (47). Akibat ulah Wadek tersebut, korban L mengalami shock berat. Saat ini kasus tersebut ditangani langsung oleh pihak Fasilkom.
"Korban masih shock, dan kami belum ketemu kembali. Korban akan ditangani langsung oleh fakultas. Kita nggak mau ganggu dulu karena dia masih shock," kata Direktur Kemahasiswaan UMB, Endi Rekerti di Jakarta, Senin (2/12/2013) malam.
Diungkapkannya lagi, selain mengganggu psikologis korban, kelakuan S sudah termasuk tindakan amoral, lantaran membawa anak didiknya tengah malam ke klub malam.
"Amoral dalam pengertian, seorang dosen membawa anak didiknya untuk kegiatan malam, yang kita soroti itunya. Begitu mendengar kejadian ini kami langsung bertindak cepat," jelas Endi.
Berdasarkan pengakuan korban, S membelai-belai bagian kepala dan bahu korban setibanya di salah satu klub malam di bilangan Jakarta Utara. Padahal saat itu seharusnya S mengajak L ke Puncak untuk hadir dalam kegiatan kemahasiswaan.
"Kalau laporannya, dia (L) digosok-gosok kepala dan bahunya oleh yang bersangkutan. Tapi, karena suasananya di luar kampus itu yang bahayanya," pungkas Endi. Akibat perbuatannya, Wadek S resmi dicopot dari Universitas Mercu Buana. (Tya/Ado)
"Korban masih shock, dan kami belum ketemu kembali. Korban akan ditangani langsung oleh fakultas. Kita nggak mau ganggu dulu karena dia masih shock," kata Direktur Kemahasiswaan UMB, Endi Rekerti di Jakarta, Senin (2/12/2013) malam.
Diungkapkannya lagi, selain mengganggu psikologis korban, kelakuan S sudah termasuk tindakan amoral, lantaran membawa anak didiknya tengah malam ke klub malam.
"Amoral dalam pengertian, seorang dosen membawa anak didiknya untuk kegiatan malam, yang kita soroti itunya. Begitu mendengar kejadian ini kami langsung bertindak cepat," jelas Endi.
Berdasarkan pengakuan korban, S membelai-belai bagian kepala dan bahu korban setibanya di salah satu klub malam di bilangan Jakarta Utara. Padahal saat itu seharusnya S mengajak L ke Puncak untuk hadir dalam kegiatan kemahasiswaan.
"Kalau laporannya, dia (L) digosok-gosok kepala dan bahunya oleh yang bersangkutan. Tapi, karena suasananya di luar kampus itu yang bahayanya," pungkas Endi. Akibat perbuatannya, Wadek S resmi dicopot dari Universitas Mercu Buana. (Tya/Ado)