Pekan Kondom Nasional (PKN) 2013 diselenggarakan sejak 1 hingga 7 Desember 2013. Pihak penyelenggara DKT yang bekerjasama dengan Komisi Penanggulangan AIDS Nasional (KPAN) pernah mengatakan akan mengedarkan bus kondom di kampus dan tempat nongkrong anak muda.
Namun, karena kontroversi yang terjadi di masyarakat, bus kondom pun tidak jadi berjalan. Hal ini seperti yang dikatakan Country Director dari DKT Indonesia, Mr. Todd Callahan saat ditemui Liputan6.com saat puncak acara Hari AIDS Sedunia di balai samudra Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Bus yang hanya satu-satunya itu tidak jadi dijalankan, terkait adanya kontroversi di masyarakat. Padahal bus itu belum berjalan," kata Todd, Selasa (3/12/2013).
Menurut Tod, bus yang rencananya `mangkal` di beberapa titik di Jakarta diberhentikan agar tidak lagi terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Bus kondom itu pun tidak jadi berjalan menghindaari hal-hal yang tidak diinginkan, padahal bus kondom itu bukan ingin bagi-bagi kondom tapi hanya mengedukasi tentang HIV/AIDS," kata Todd.
Hal serupa juga dikatakan Sr. BRAND manager Sutra dan Fiesta Pierre Frederick. "Rencananya memang ada di lima titik antara lain Universitas Pancasila, Institus Kesenian Jakarta, dan di daerah Senayan. Tapi itu diberhentikan, baru mau jalan ke UP tapi sudah ada kontroversi, padahal itu bus belum berjalan," kata Sr. Brand Manager Sutra dan Fiesta, Pierre Frederick.
Informasi serupa juga dikemukakan oleh Assistance Brand Nanager Sutra dan Fiesta Condoms, Ade Putra. "Bus itu tidak jadi jalan, dan kalau ada yang bilang sampai ke Yogyakarta itu tidak ada. Kebetulan saya yang tahu persis bus itu karena saya termasuk ke dalam bagian yang menyiapkan bus kondom itu. Itu cuma satu dan hanya di Jakarta," kata Ade.
Menurut Todd, bus kondom yang rencananya akan beredar di kampus ini punya aturan yang ketat. "Kalaupun ada di kampus itu juga aturannya ketat sekali, kami harus izin dulu dan SOP-nya itu juga sangat ketat tidak asal. Dan tidak ada bagi-bagi kondom ke mahasiswa, hanya di tempat yang banyak perilaku berisiko seperti lokalisasi, pelabuhan," kata Tod. (Mia/Mel)
Namun, karena kontroversi yang terjadi di masyarakat, bus kondom pun tidak jadi berjalan. Hal ini seperti yang dikatakan Country Director dari DKT Indonesia, Mr. Todd Callahan saat ditemui Liputan6.com saat puncak acara Hari AIDS Sedunia di balai samudra Kelapa Gading, Jakarta Utara.
"Bus yang hanya satu-satunya itu tidak jadi dijalankan, terkait adanya kontroversi di masyarakat. Padahal bus itu belum berjalan," kata Todd, Selasa (3/12/2013).
Menurut Tod, bus yang rencananya `mangkal` di beberapa titik di Jakarta diberhentikan agar tidak lagi terjadi hal yang tidak diinginkan.
"Bus kondom itu pun tidak jadi berjalan menghindaari hal-hal yang tidak diinginkan, padahal bus kondom itu bukan ingin bagi-bagi kondom tapi hanya mengedukasi tentang HIV/AIDS," kata Todd.
Hal serupa juga dikatakan Sr. BRAND manager Sutra dan Fiesta Pierre Frederick. "Rencananya memang ada di lima titik antara lain Universitas Pancasila, Institus Kesenian Jakarta, dan di daerah Senayan. Tapi itu diberhentikan, baru mau jalan ke UP tapi sudah ada kontroversi, padahal itu bus belum berjalan," kata Sr. Brand Manager Sutra dan Fiesta, Pierre Frederick.
Informasi serupa juga dikemukakan oleh Assistance Brand Nanager Sutra dan Fiesta Condoms, Ade Putra. "Bus itu tidak jadi jalan, dan kalau ada yang bilang sampai ke Yogyakarta itu tidak ada. Kebetulan saya yang tahu persis bus itu karena saya termasuk ke dalam bagian yang menyiapkan bus kondom itu. Itu cuma satu dan hanya di Jakarta," kata Ade.
Menurut Todd, bus kondom yang rencananya akan beredar di kampus ini punya aturan yang ketat. "Kalaupun ada di kampus itu juga aturannya ketat sekali, kami harus izin dulu dan SOP-nya itu juga sangat ketat tidak asal. Dan tidak ada bagi-bagi kondom ke mahasiswa, hanya di tempat yang banyak perilaku berisiko seperti lokalisasi, pelabuhan," kata Tod. (Mia/Mel)