Ketua Mahkamah Agung (MA) Hatta Ali melantik 9 Ketua Pengadilan Tinggi (PT) dan 1 Pengadilan Tinggi Agama. Dengan dilantiknya 10 Ketua PT itu, Hatta menginginkan adanya perubahaan dari para hakim terhadap arus informasi dan globalisasi yang bisa memengaruhi peradilan.
"Tugas dan tantangan dewasa ini akan semakin kompleks dengan cepatnya arus informasi dan kebebasan media demokratisasi dunia maya yang bisa mempengaruhi peradilan," kata Hatta dalam pidato pelantikan di Gedung Sekretariat MA, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Hatta mengatakan, dengan semakin lancarnya arus informasi, semakin mudah pula pembentukan opini dan terbukanya ruang partisipasi masyarakat dalam fungsi peradilan. "Kita sudah lihat efek ganda betapa cepat penyebaran informasi terhadap opini masyarakat dan berujung pada suatu kebijakan," ujar dia.
Hatta mengungkapkan, tantangan bagi para 'Wakil Tuhan' itu adalah tetap menjaga kemandirian. Sebab, keterbukaan informasi bisa menjadi timpang karena didasari kurangnya fakta yang menyeluruh.
Untuk itu, Hatta mengharapkan adanya perubahan di tubuh peradilan. Khususnya di Pengadilan Tinggi.
"Sekarang giliran saudara-saudara yang memimpin perubahan di lingkaran masing-masing. Saudara sebagai pemimpin akan saya tunggu inisiatif konkrit saudara," ujar dia.
Adapun mereka yang dilantik adalah:
1. I Made Ariwangsa sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Samarinda
2. Basuki sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Pontianak
3. H Haryanto sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Tanjung Karang
4. Robinson Tarigan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Kupang
5. Anasroel Haroen sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Padang
6. Andriani Nurdin sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Mataram
7. Sri Sutatiek sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Gorontalo
8. Zaid Umar Bobsaid sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Maluku Utara
9. Soedarmadji sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Ambon
10. Abdul Halim Syahran sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama/Tipikor Palangkaraya
(Mvi/Ism)
"Tugas dan tantangan dewasa ini akan semakin kompleks dengan cepatnya arus informasi dan kebebasan media demokratisasi dunia maya yang bisa mempengaruhi peradilan," kata Hatta dalam pidato pelantikan di Gedung Sekretariat MA, Jakarta, Selasa (3/12/2013).
Hatta mengatakan, dengan semakin lancarnya arus informasi, semakin mudah pula pembentukan opini dan terbukanya ruang partisipasi masyarakat dalam fungsi peradilan. "Kita sudah lihat efek ganda betapa cepat penyebaran informasi terhadap opini masyarakat dan berujung pada suatu kebijakan," ujar dia.
Hatta mengungkapkan, tantangan bagi para 'Wakil Tuhan' itu adalah tetap menjaga kemandirian. Sebab, keterbukaan informasi bisa menjadi timpang karena didasari kurangnya fakta yang menyeluruh.
Untuk itu, Hatta mengharapkan adanya perubahan di tubuh peradilan. Khususnya di Pengadilan Tinggi.
"Sekarang giliran saudara-saudara yang memimpin perubahan di lingkaran masing-masing. Saudara sebagai pemimpin akan saya tunggu inisiatif konkrit saudara," ujar dia.
Adapun mereka yang dilantik adalah:
1. I Made Ariwangsa sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Samarinda
2. Basuki sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Pontianak
3. H Haryanto sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Tanjung Karang
4. Robinson Tarigan sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Kupang
5. Anasroel Haroen sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Padang
6. Andriani Nurdin sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Mataram
7. Sri Sutatiek sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Gorontalo
8. Zaid Umar Bobsaid sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Maluku Utara
9. Soedarmadji sebagai Ketua Pengadilan Tinggi/Tipikor Ambon
10. Abdul Halim Syahran sebagai Ketua Pengadilan Tinggi Agama/Tipikor Palangkaraya
(Mvi/Ism)