Ketua KPK: Nama Ibas Tidak Ada dalam BAP SKK Migas

KPK Abraham Samad menyatakan. tidak ada nama Edhie Baskoro Yudhoyono dalam BAP kasus dugaan korupsi di lingkungan SKK Migas.

oleh Taufiqurrohman diperbarui 03 Des 2013, 17:31 WIB
Ketua KPK Abraham Samad menyatakan, tidak ada nama Edhie Baskoro Yudhoyono alias Ibas dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) kasus dugaan korupsi di lingkungan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas).

"Nama Ibas disebut- sebut tapi tidak ada dalam BAP. Ini yang saya perlu clear-kan saksi menyebut-nyebut orang tapi tidak dalam BAP. Jadi saya tegaskan yang kita tindaklanjuti hanya dalam BAP saja," kata Abraham Samad di Hotel Mercure, Ancol, Jakarta Utara, Selasa (3/12/2013).

Nama Sekjen Partai Demokrat yang juga putra bungsu Presiden SBY itu disebut-sebut dalam sidang dugaan suap SKK Migas. Tersangka Devi Ardi yang juga pelatih golf tersangka SKK Migas Rudi Rubiandini mengungkapkan, bos PT Kernel Oil, Widodo Ratanachaitong memang memiliki hubungan baik dengan pihak Istana.

"Dari keterangan yang disampaikan Widodo ke saya, dia main di SKK Migas. Ada 7 perusahaan, ada jaringan ke Istana, DPR, dan Dipo Alam," ujar Devi Ardi saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) Jakarta dengan terdakwa Simon Gunawan Tanjaya, Kamis 28 November 2013.

Hubungan Rudi Rubiandini dan Widodo juga membuat tenang pihak-pihak tertentu.

"Kalau Rudi berhubungan dengan Widodo buat Ibas dan Istana tenang," kata Devi Ardi menirukan pernyataan Widodo, saat bersaksi di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi, Jakarta.  

Ibas sudah membantahnya. Dia menegaskan tidak mengenal orang-orang yang mengaku dekat dengan dirinya terkait penyelidikan kasus suap SKK Migas.

"Saya dikait-kaitkan dengan kasus yang sedang mengemuka. Saya tegaskan bahwa saya tidak kenal orang-orang yang mengaku dekat dengan saya dalam penyelidikan kasus tersebut," terang Ibas di Jakarta, Sabtu 23 November lalu.

Ibas juga mengaku tidak mengetahui sama sekali informasi perkembangan kasus yang diduga melibatkan Kernel Oil, apalagi orang-orang yang diduga terlibat. Ibas berharap masyarakat bisa membedakan informasi yang berkembang terkait dirinya dalam kasus ini.

"Siapa saja bisa menyebut nama saya, namun dalam konteks hukum, seyogyanya dapat dipilah-pilah informasi mana yang mengandung fakta hukum, penggiringan opini, rumor politik atau yang mengarah ke fitnah," terang Ibas. (Mvi/Mut)

Tag Terkait

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya