Harga Emas Terus Merosot

Harga emas berjangka kembali melemah karena pelaku pasar masih menunggu sinyal kelanjutan rencana The Fed untuk mengurangi stimulus moneter.

oleh Nurseffi Dwi Wahyuni diperbarui 04 Des 2013, 08:06 WIB
Harga emas berjangka kembali melemah karena pelaku pasar masih menunggu data ekonomi yang bakal menjadi petunjuk soal kelanjutan rencana Bank Sentral Amerika Serikat (AS) untuk mengurangi program stimulus moneter.

Seperti dikutip dari Xinhua, RAbu (4/12/2013), kontrak emas yang paling aktif untuk pengiriman Februari turun US$ 1,1 atau 0,09% menjadi US$ 1.220,8 per ounce. Harga emas terus menurun dalam dua hari berturut-turut hingga menyentuh level terendah dalam lima bulan.

Para analis berpendapat, dengan perekonomian AS dan pasar saham AS yang perlahan pulih, investor
mulai tertarik terhadap emas.

Selain itu, spekulasi The Fed akan mulai memperlambat laju stimulus moneter akibat adanya tanda-tanda perbaikan ekonomi AS juga berhasil menekan emas.


Data manufaktur AS juga kembali menguat pada November, menunjukkan kenaikan enam bulan berturut-turut. ISM atau Institute for Supply Management mengatakan indeks pembelian manajer (purchasing managers index/PMI) sektor manufaktur di AS menyentuh level tertinggi sejak April 2011 yaitu sebesar 57,3 pada November, naik dari 56,4 di bulan sebelumnya.

Emas berjangka telah turun 27% sepanjang tahun ini. Logam mulia kehilangan daya tariknya di tengah menguatnya pasar saham. Indeks S&P 500 tercatat naik sekitar 25% sepanjang tahun ini.
(Ndw)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya