Pemerintah Thailand mengupayakan untuk menghentikan kerusuhan di Bangkok demi menghormati hari ulang tahun Raja Bhumibol Adulyadej. Sang Raja tepat memasuki usia 86 tahun pada Kamis 5 Desember 2013.
Letnan Jenderal Paradon Patthanathabut menyatakan, pihaknya berusaha menegosiasi pihak oposisi yang terus melancarkan protes untuk menghentikan aksinya pada hari jadi Raja Bhumibol.
"Sejauh ini, sudah ada sinyal kesepakatan untuk menghormati Bapak Bangsa," kata Paradon, seperti Liputan6.com kutip dari CNN, Rabu (4/12/2013).
Jika ulang tahun raja telah berlalu, apakah demonstrasi tetap dilanjutkan? Pemimpin oposisi Suthep Thaugsuban menegaskan, setelah penghormatan atas ulang tahun raja, pihaknya tak akan menghentikan aksi demonstrasi yang dilancarkan massanya. Kampanye protes terhadap pemerintah tidak akan berakhir sampai di situ.
"Kami akan lanjutkan demonstrasi," cetus Suthep Thaugsuban.
Demonstrasi besar-besaran ini dipicu kontroversi RUU Amnesti Politik yang didukung pemerintah. Para demonstan oposisi menilai, dukungan pemerintah atas RUU tersebut merupakan upaya untuk memberi peluang kakak kandung Yingluck, mantan PM Thaksin Shinawatra kembali ke Thailand tanpa menjalani hukuman atas kasus korupsi.
Meski sudah berkali-kali didesak massa oposisi untuk mundur, PM Yingluck menolak menyerahkan jabatan. "Saya tak punya niat untuk mundur atau membubarkan DPR," tegasnya, pekan lalu.
Menurut dia, pemerintahan akan terus berjalan meski diguncang protes besar-besaran. "Kabinet masih berfungsi walau diterpa sejumlah kesulitan. Masing-masing pihak telah menunjukkan tujuan politik mereka. Sekarang saatnya saling berhadapan dan bicara untuk menemukan cara damai demi negara," imbuh Yingluck. (Riz)
Advertisement