Kekuatan rupiah untuk bertahan dari penurunan terburuknya di level 12 ribu per dolar Amerika Serikat (AS) hanya bertahan sesaat. Data Valuta Asing (Valas) Bloomberg kembali mencatat ambruknya rupiah ke level 12.005 per dolar AS.
Dikutip dari data Valas Bloomberg, rabu (4/12/2013), tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terlihat sejak pembukaan perdagangan. Rupiah dibuka melemah ke level 11.948 dari penutupan sehari sebelumnya di posisi 11.888 per dolar AS.
Rupiah awal pekan lalu sempat menguat di atas level 12 ribu per dolar AS setelah pemodal dihadirkan data-data positif perdagangan Indonesia. Namun Sentimen positif itu hanya bertahan sesaat.
Hal sama terjadi pada bursa saham Indonesia yang kembali melanjutkan pelemahan. IHSG turun ke level 4.266 pada sesi pre-opening.
Nilai tukar rupiah sebetulnya telah berusaha untuk kembali menguat setelah sempat bertengger di level 11.933 per dolar AS. Namun sentimen penarikan stimulus The Fed kembali menjungkalkan kurs rupiah.
Rupiah akhirnya kembali tersungkur ke level 12.005 pada perdagangan pukul 10.28 WIB. Beruntung rupiah mampu kembali bergerak menguat meski tak jauh dari rentang 12 ribu per dolar AS.
Pelemahan rupiah juga tercatat di dalam data RTI. Hingga pukul 11.30 WIB, rupiah terpangkas 130 poin ke level 11.879 per dolar AS.
Sebelumnya Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena dua faktor. Selain isu tapering off The Fed, rupiah juga terpuruk karena aksi eksportir yang menahan kepemilikan dolar AS.
BI merasa rupiah di posisi 11.000-11.500 per dolar AS merupakan level aman baik untuk neraca transaksi berjalan. (Shd)
Dikutip dari data Valas Bloomberg, rabu (4/12/2013), tanda-tanda pelemahan rupiah sudah terlihat sejak pembukaan perdagangan. Rupiah dibuka melemah ke level 11.948 dari penutupan sehari sebelumnya di posisi 11.888 per dolar AS.
Rupiah awal pekan lalu sempat menguat di atas level 12 ribu per dolar AS setelah pemodal dihadirkan data-data positif perdagangan Indonesia. Namun Sentimen positif itu hanya bertahan sesaat.
Hal sama terjadi pada bursa saham Indonesia yang kembali melanjutkan pelemahan. IHSG turun ke level 4.266 pada sesi pre-opening.
Nilai tukar rupiah sebetulnya telah berusaha untuk kembali menguat setelah sempat bertengger di level 11.933 per dolar AS. Namun sentimen penarikan stimulus The Fed kembali menjungkalkan kurs rupiah.
Rupiah akhirnya kembali tersungkur ke level 12.005 pada perdagangan pukul 10.28 WIB. Beruntung rupiah mampu kembali bergerak menguat meski tak jauh dari rentang 12 ribu per dolar AS.
Pelemahan rupiah juga tercatat di dalam data RTI. Hingga pukul 11.30 WIB, rupiah terpangkas 130 poin ke level 11.879 per dolar AS.
Sebelumnya Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia, Mirza Adityaswara mengatakan pelemahan rupiah terjadi karena dua faktor. Selain isu tapering off The Fed, rupiah juga terpuruk karena aksi eksportir yang menahan kepemilikan dolar AS.
BI merasa rupiah di posisi 11.000-11.500 per dolar AS merupakan level aman baik untuk neraca transaksi berjalan. (Shd)