Selintas tak ada yang menarik dari mata uang peso yang lahir dari Spanyol. Dulunya, peso hanya merupakan sebutan untuk koin-koin perak Spanyol. Namun sekarang peso telah menjadi mata uang di sejumlah negara di dunia.
Meski lahir di Spanyol, negara Eropa tersebut tak lagi menggunakan peso sebagai mata uangnya. Pada 2002, bersama sejumlah negara Eropa lainnya, Spanyol mengganti mata uangnya menjadi euro.
Peso merupakan salah satu mata uang yang terbukti tangguh. Bahkan peso merupakan dasar terbentuknya logo dolar Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi rajanya mata uang dunia.
Hingga saat ini peso masih bertahan dan digunakan di negara-negara bekas jajahannya.
Mau tahu lebih banyak tentang peso? Berikut sisi-sisi unik dari peso seperti dikutip dari Britannica, Don Quijote, Philippine Country dan sejumlah sumber lainnya, Rabu (4/12/2013):
Meski lahir di Spanyol, negara Eropa tersebut tak lagi menggunakan peso sebagai mata uangnya. Pada 2002, bersama sejumlah negara Eropa lainnya, Spanyol mengganti mata uangnya menjadi euro.
Peso merupakan salah satu mata uang yang terbukti tangguh. Bahkan peso merupakan dasar terbentuknya logo dolar Amerika Serikat (AS) yang kini menjadi rajanya mata uang dunia.
Hingga saat ini peso masih bertahan dan digunakan di negara-negara bekas jajahannya.
Mau tahu lebih banyak tentang peso? Berikut sisi-sisi unik dari peso seperti dikutip dari Britannica, Don Quijote, Philippine Country dan sejumlah sumber lainnya, Rabu (4/12/2013):
Peso Bukan Mata Uang Spanyol, Negara yang Melahirkannya
Peso berasal dari bahasa Spanyol yang berarti berat. Peso dulunya merupakan sebutan untuk koin Spanyol yang diluncurkan Raja Ferdinand dan Ratu Isabella. Keduanya mereformasi sistem koin pada 1497.
Koin peso masih jarang digunakan hingga masa kepemimpinan Charles I di Spanyol. Peso lalu menjadi dasar penggunaan koin perak di kekaisaran Spanyol setelah reformasi moneter berukutnya pada 1772-1786.
Di benua Amerika, peso dikenal dengan sebutan `piece of eight` yang setara dengan dolar perak AS saat itu. Namun meski nama peso lahir di Spanyol, saat ini, negara Eropa tersebut tak menggunakannya sebagai mata uang resmi.
Pada 1859, Spanyol mulai meninggalkan peso dan mengganti mata uangnya dengan Peseta. Namun pada 2002, bersama mayoritas negara Eropa lainnya, Spanyol mengganti mata uangnya dengan Euro.
Advertisement
Peso digunakan sebagai mata uang negara-negara bekas jajahan Spanyol
Sejumlah negara di kawasan Amerika yang pernah dijajah Spanyol menggunakan peso sebagai mata uangnya. Bahkan saat Amerika mendeklarasikan kemerdekaannya, koin-koin peso masih menjadi alat jual beli di sebagian negaranya.
Meski begitu, setelah sistem desimal digunakan pada koin-koin peso, beberapa negara masing-masing memilih untuk menggunakan nama sendiri untuk mata uangnya. Di Amerika Selatan seperti Peru, Venezuela, Ecuador dan Bolivia mengganti peso dengan sebutan mata uang sendiri.
Sementara itu, sejumlah negara asal Amerika Tengah seperti El Salvador dan Costa Rica, Panama, dan Honduras juga tak lagi menggunakan istilah peso sebagai mata uangnya. Namun beberapa negara lain yang pernah dijajah Spanyol tetap menggunakan peso hingga sekarang.
Filipina, satu-satunya negara Asia yang menggunakan peso
Meski Spanyol tak lagi menggunakan koin peso sebagai mata uangnya, tapi masih terdapat delapan negara yang menjadikannya alat jual beli resmi. Salah satu diantara delapan negara tersebut adalah Filipina.
Penjajahan Spanyol di Filipina terjadi selama 377 tahun. Pada 1521, Ferdinand Magellan dari Spanyol melakukan ekspedisi keliling dunia dan akhirnya mendarat di tanah Filipina.
Nama Filipina sendiri berasal dari Raja Philip II. Lamanya penjajahan Spanyol di Filipina membuat negara tersebut juga menggunakan mata uang penjajahnya sejak 1 Mei 1852.
Meski telah merdeka dari penjajahan Spanyol, negara Asia Tenggara itu masih setia menggunakan mata uang peso hingga saat ini. Tujuh negara lain yang juga masih memakai peso adalah Argentina, Chili, Kolumbia, Kuba, Republik Dominika, Meksiko dan Uruguay.
Artinya, Filipina tercatat sebagai satu-satunya negara Asia yang menggunakan mata uang peso sebagai alat transaksinya.
Advertisement
Lambang dolar berasal dari mata uang peso
Lambang dolar `$` berasal dari kata peso. Dulu, seorang pengusaha kaya berpengaruh, Oliver Pollock sering berurusan dagang dengan orang-orang Spanyol.
Saat itu pedagang asal Irlandia yang menetap di Amerika menyederhanakan mata uang peso. Dia lalu menggabungkan huruf p dan s.
Anggota Kongres, Robert Moris lalu mensahkan lambang tersebut di mana huruf S ditimpa dua garis vertikal. Hingga saat ini, lambang dolar ditulis dengan cara yang berbeda. Ada yang menggunakan satu garis sementara sebagian lain menggunakan dua garis.
Simbol peso melambangkan kekuatan mata uang tersebut
Kabarnya, lambang peso berasal dari gabungan huruf P dan F yang merupakan singkatan dari pesos fuertes atau peso yang kuat. Peso Fuerte kemudian beredar di antara koin-koin Meksiko.
Semakin lama, masyarakat Meksiko dan Filipina hanya menyebutnya peso. Kemudian lambang P dan F digabungkan menjadi satu simbol mata uang.
Mengingat P merupakan huruf pertama dari kata peso, maka P menjadi dasar lambangnya. Penggabungan tersebut membuat lambang peso seperti huruf P yang diberi dua garis horizontal di atasnya.
(Sis/Igw)
Advertisement