Bankir Nilai BI Rate Perlu Naik Lagi

kenaikan Bi Rate dinilai perlu mengingat masih tingginya inflasi secara tahunan (year on year).

oleh Ilyas Istianur Praditya diperbarui 04 Des 2013, 19:15 WIB
Perhimpunan Bank-Bank Nasional (Perbanas) melihat peluang kenaikan suku bunga acuan (BI Rate). Ketua Perbanas, Sigit Pramono mengungkapkan, kenaikan Bi Rate dinilai perlu mengingat masih tingginya inflasi secara tahunan (year on year).

"Kalau melihat dari perkembangan tingkat inflasi menurut saya sementara ini tidak ada alasan lain untuk meningkatkan Bi Rate lebih tinggi lagi," ungkap Sigit saat ditemui di Hotel Four Season, Jakarta, Rabu (4/11/2013).

Menurut Sigit, kalangan perbankan selama ini sudah menyiapkan antisipasi untuk kenaikan suku bunga acuan tersebut. Meski begitu, Sigit mengakui pengetatan kebijkan oleh Bank Indonesia saat ini mengakibatkan persaingan perbankan semakin meningkat demi meningkatkan liquiditas.

"Kami lihat saat ini perebutan untuk mendapatkan DPK sangat ketat, saya kira respon sudah cukup, kecuali nanti BI rate naik lagi, tentu pasti akan ada pertimbangan lain untuk meningkatkan plan B," jelas Sigit.

Seperti diketahui, pada Rapat Dewan Gubernur Bank Indonesia pada tanggal 12 November 2013, BI kembali menaikkan BI Rate sebsa 25 basis poin menjadi 7,5%. Kenaikan BI Rate itu juga diikuti dengan landing facility dari 7,25% menjadi 7,5%. Sementara itu, fasilitas simpanan BI/Fasbi naik dari 5,5% menjadi 5,75%.

Dengan begitu maka selama kepemimpinan Agus Martowardojo, BI tercatat sudah menaikkan BI rate dengan total 175 basis poin dari sebelumnya 5,75%. (Yas/Ndw)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya