Microsoft Indonesia hari ini mengumumkan ketersediaan software Office 365 gratis bagi organisasi nirlaba dan lembaga swadaya masyarakat (LSM) terpilih. Program dukungan software Office 365 nonprofit ini sebelumnya telah dimulai sejak 10 September 2013 di 41 negara, termasuk Indonesia.
Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia Ruben Hattari menjelaskan, "Organisasi nirlaba beroperasi dengan cara yang sama dengan organisasi atau usaha lainnya, akan tetapi mereka memiliki banyak kekurangan sumber daya untuk mengimplementasikan teknologi terbaru".
Menurut Ruben, Office 365 merupakan jalan keluar untuk organisasi nirlaba dan membebaskan mereka untuk lebih efektif serta efisien dalam pekerjaan yang mereka lakukan.
Ruben juga mengungkapkan bahwa terdapat berbagai keuntungan dalam menggunakan piranti lunak berteknologi komputasi Cloud dari Microsoft, antara lain cost savings, flexibility, realibility, dan up-to-date software.
Sebelumnya menurut yang dilansir laman Cnet, software Office 365 gratis ini hanya tersedia untuk layanan yang berbasis komputasi Cloud.
Layanan ini termasuk aplikasi Office, email, kalender, konferensi video berkualitas HD, dan lainnya.
Tercetusnya program Office 365 nonprofit bagi organisasi nirlaba dan LSM ini juga dikaitkan erat dengan kegiatan yang belakangan digeluti oleh sang pendiri Microsoft, Bill Gates.
Bill Gates saat ini memang lebih dikenal sebagai seorang filantropis dan aktivis kemanusiaan ketimbang tokoh teknologi. Gates lebih aktif dalam mengurus yayasan dengan berbagai aktivitas kemanusiaan ketimbang memperkenalkan software atau merilis perangkat. Tampaknya aktivitas Bill Gates ini juga berdampak terhadap kebijakan marketing Microsoft. (dhi)
Corporate Affairs Director, Microsoft Indonesia Ruben Hattari menjelaskan, "Organisasi nirlaba beroperasi dengan cara yang sama dengan organisasi atau usaha lainnya, akan tetapi mereka memiliki banyak kekurangan sumber daya untuk mengimplementasikan teknologi terbaru".
Menurut Ruben, Office 365 merupakan jalan keluar untuk organisasi nirlaba dan membebaskan mereka untuk lebih efektif serta efisien dalam pekerjaan yang mereka lakukan.
Ruben juga mengungkapkan bahwa terdapat berbagai keuntungan dalam menggunakan piranti lunak berteknologi komputasi Cloud dari Microsoft, antara lain cost savings, flexibility, realibility, dan up-to-date software.
Sebelumnya menurut yang dilansir laman Cnet, software Office 365 gratis ini hanya tersedia untuk layanan yang berbasis komputasi Cloud.
Layanan ini termasuk aplikasi Office, email, kalender, konferensi video berkualitas HD, dan lainnya.
Tercetusnya program Office 365 nonprofit bagi organisasi nirlaba dan LSM ini juga dikaitkan erat dengan kegiatan yang belakangan digeluti oleh sang pendiri Microsoft, Bill Gates.
Bill Gates saat ini memang lebih dikenal sebagai seorang filantropis dan aktivis kemanusiaan ketimbang tokoh teknologi. Gates lebih aktif dalam mengurus yayasan dengan berbagai aktivitas kemanusiaan ketimbang memperkenalkan software atau merilis perangkat. Tampaknya aktivitas Bill Gates ini juga berdampak terhadap kebijakan marketing Microsoft. (dhi)
