Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menggelar festival Pagelaran Agung Keraton Sedunia (World Royal Heritage Festival) yang akan dilaksanakan pada 5 Desember hingga 8 Desember 2013.
Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, kepolisian pun menyiapkan aparatnya. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, ratusan personel gabungan sudah disipakan.
"Ada 674 personel. Masih bisa ditambah, tergantung situasi," jelas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Pengamanan acara tersebut, kata Rikwanto lebih mengedepankan tindakan preventif. "Pengamanan mengedepankan tindakan preventif yang didukung deteksi dini serta tindakan penegakan hukum apabila diperlukan guna terciptanya situasi kondusif," lanjutnya.
Kepolisian, kata Rikwanto, akan terus berkonsentrasi mengamankan ancaman-ancaman yang ada, mulai dari sabotase hingga teror bom. Selain itu, kemacetan juga akan terus dipantau jelang acara dan saat pagelaran.
"Kemcetan lalu lintas pada rute yang dilalui, sabotase dan teror bom, ketertiban pedagang kaki lima, pencurian kendaraan, copet, kekacauan antarpeserta dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa," ungkapnya.
Festival ini diikuti 169 peserta yakni raja-raja di Nusantara maupun luar negeri. Berbagai rangkaian acara yang dimulai dari prosesi acara pembukaan, seminar, pameran dan workshop, pagelaran budaya, kirab budaya serta gala dinner yang semuanya digelar di kawasan Monas.
Peserta dalam negeri terdiri dari raja, sultan, panembahan, pangeran, ratu, putri, penglingsir, pemangku adat dan kerabat keraton dan lembaga adat Nusantara. Sedangkan peserta dari luar negeri akan berpatisipasi dalam pameran, kuliner, dan pagelaran budaya.
Selain untuk melestarikan budaya keraton, festival ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan persahabatan antara kerajaan Nusantara dengan dunia serta menjadi ajang promosi bagi Jakarta sebagai kota budaya dan pariwisata. (Ado)
Mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tak diinginkan, kepolisian pun menyiapkan aparatnya. Menurut Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Rikwanto, ratusan personel gabungan sudah disipakan.
"Ada 674 personel. Masih bisa ditambah, tergantung situasi," jelas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (4/12/2013).
Pengamanan acara tersebut, kata Rikwanto lebih mengedepankan tindakan preventif. "Pengamanan mengedepankan tindakan preventif yang didukung deteksi dini serta tindakan penegakan hukum apabila diperlukan guna terciptanya situasi kondusif," lanjutnya.
Kepolisian, kata Rikwanto, akan terus berkonsentrasi mengamankan ancaman-ancaman yang ada, mulai dari sabotase hingga teror bom. Selain itu, kemacetan juga akan terus dipantau jelang acara dan saat pagelaran.
"Kemcetan lalu lintas pada rute yang dilalui, sabotase dan teror bom, ketertiban pedagang kaki lima, pencurian kendaraan, copet, kekacauan antarpeserta dan unjuk rasa yang dilakukan mahasiswa," ungkapnya.
Festival ini diikuti 169 peserta yakni raja-raja di Nusantara maupun luar negeri. Berbagai rangkaian acara yang dimulai dari prosesi acara pembukaan, seminar, pameran dan workshop, pagelaran budaya, kirab budaya serta gala dinner yang semuanya digelar di kawasan Monas.
Peserta dalam negeri terdiri dari raja, sultan, panembahan, pangeran, ratu, putri, penglingsir, pemangku adat dan kerabat keraton dan lembaga adat Nusantara. Sedangkan peserta dari luar negeri akan berpatisipasi dalam pameran, kuliner, dan pagelaran budaya.
Selain untuk melestarikan budaya keraton, festival ini dilaksanakan untuk mempererat hubungan persahabatan antara kerajaan Nusantara dengan dunia serta menjadi ajang promosi bagi Jakarta sebagai kota budaya dan pariwisata. (Ado)