Agen elpiji mengakui ada kenaikan harga gas sejak 1 Desember lalu, karena PT Pertamina (Persero) telah mengalihkan beban biaya distribusi ke konsumen.
Kepala Operasional agen gas PT Andhira Marsa mengatakan, sejak 1 Desember lalu Pertamina telah menaikan harga gas elpijinya ukuran 12 Kilo gram (Kg) sebesar Rp 5 ribu rupiah per tabung, dengan bagitu gas elpiji 12 Kg yang dijual menjadi Rp 76 ribu ke konsumen.
Advertisement
"Naiknya Rp 5000 memang filing fee itu benar dialihkan di kita, naikin sesuai beban dari Pertamina, jadi Rp 76.000 setelah naik, biasanya kita jual Rp 71 ribu," kata Herman, saat berbincang dengan Liputan6.com, di Jakarta, Kamis (5/11/2013).
Meski telah naik, Herman mengaku tidak mendapat keluhan dari konsumennya. Menurutnya masyarakat mengaku tidak begitu terasa karena kenaikan harga yang masih terbilang kecil dan terbilang wajar.
"Kenaikan wajar, konsumen nggak terlalu mengeluh, karena memang kenaikan itu, tapi karena pengalihan beban mereka tetap asumsi naik, karena kita jual lebih murah otomatis nabah Rp 5000 sesuai dengan beban," ungkapnya.
Ditambahkan pengalihan beban angkut tersebut juga disesuaikan oleh jarak dari terminal pengisian ke lokasi agen elpiji.
Karena jarak lokasi terminal pengisian gas elpiji langganannya di daerah Cakung ke lokasi agen tempatnya bekerja di daerah Pulogadung berdekatan, maka biaya angkut gas elpiji 12 kg tidak begitu besar.
"Memang berlaku (sesuai jarak). kalau agen kita ke pengisian ada nilainya, agen B mungkin lebih jauh nilai semakin besar," tuturnya.
"Kita dari Cakung-Cilincing, biasanya sudah dipetakan biar beban tidak terlalu besar," katanya.
Meski mengalami kenaikan, saat ini pasokan gas elpiji 12 Kg masih terbilang normal, untuk saharinya agen gas elpiji tersebut masih mendapat pasokan 700 tabung dalam satu hari, penjualannya pun masih normal yaitu 600 tabung per hari.
"Pasokan sendiri lancar. Pasokan dari Pertamina 7000 tabung per hari, sekarang 12 kg per harian, ada stok 100 tabung," pungkasnya. (Pew/Igw)