SD Luqman Al Hakim Belajar Matematika dengan Berdagang

SD Integral Luqman al Hakim Pesantren Hidayatullah, Surabaya kelas 2 belajar matematika sambil berdagang.

oleh Liputan6 diperbarui 06 Des 2013, 13:54 WIB
Citizen6, Surabaya: Belajar matematika tidak harus selalu di kelas. Belajar matematika pun tidak harus mengacu pada papan tulis. Untuk itu, pelajaran harus dikemas semenarik mungkin agar siswa bisa menangkap pelajaran lebih cepat.

SD Integral Luqman al Hakim Pesantren Hidayatullah, Surabaya kelas 2 belajar matematika sambil berdagang. Para siswa dikenalkan nilai uang sambil jual beli, pada Jumat (06/12/2013).

Sontak saja, halaman playground SD Islam yang beralamat di Kejawan Putih Tambak Mulyorejo itu mendadak riuh. Para siswa dengan semangat menjajakan dagangannya sambil menyiapkan uang kembalian.

Foto dok. Liputan6.com


Banyak barang yang coba dipasarkan oleh para siswa. Mulai dari kebutuhan pangan hingga kebutuhan keperluan belajar. Wildan Irawan contohnya, ia tampak sibuk menyiapkan dagangan rautan, pensil, penggaris untuk dijajakan. Bahkan siswa kelas 2 ini juga kreatif membuat produk hasil kreasinya.

Foto dok. Liputan6.com


Ketika ditanya apa yang dijajakan, Wildan menjawab,"Saya juga bikin kertas lipat Wildan. Harganya 500 dapat 5 buah," katanya.

Lain halnya dengan Annisa Anjani. Siswi imut ini sibuk mencari kembalian. Ia juga berdagang alat tulis.

Foto dok. Liputan6.com


"Penghapus ini harganya 2000 rupiah, uangnya 5000 rupiah, berarti kembaliannya 3000 rupiah," katanya sambil menghitung uang.

Guru kelas 2, Irawati mengungkapkan, kegiatan pembelajaran real ini agar proses pembelajaran matematika lebih mudah dipahami oleh siswa. "Tidak hanya proses pengenalan nilai uang saja yang didapat, tapi banyak pengetahuan lain," jelasnya.

Irawati menyebut, teknik marketing, komunikasi, bahasa, dan yang penting berjualan sesuai syariah juga ditanamkan.
Ia berharap dengan proses pembelajaran seperti ini, siswa akan bisa mengaplikasikan pada pelejaran di kelas. (Wahyu Prasetyo/mar)

Wahyu Prasetyo adalah pewarta warga.

Disclaimer

Citizen6 adalah media publik untuk warga. Artikel di Citizen6 merupakan opini pribadi dan tidak boleh menyinggung SARA. Isi artikel menjadi tanggung jawab si penulisnya.

Anda juga bisa mengirimkan artikel disertai foto seputar kegiatan komunitas atau opini Anda tentang politik, kesehatan, keuangan, wisata, social media dan lainnya ke Citizen6@liputan6.com.

Mulai 3 Desember sampai 13 desember 2013 Citizen6 mengadakan program menulis bertopik dengan "Terima Kasihku untuk 2013". Ada kado akhir tahun dari Liputan6.com dan Dyslexis Cloth bagi 6 artikel terpilih. Syarat dan ketentuan bisa disimak di sini.

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya